Mahasiswa demo didepan Kantor Gubri. (foto detik) |
Aksi digelar di depan pintu pagar Kantor Gubernur Riau di Jl Sudirman, Pekanbaru, Selasa (22/4/2014). Pendemo mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Riau (AMR).
"Kita sangat menyesalkan, ucapan seorang pemimpin yang tak pantas. Kini ucapan yang tak sesuai dengan kebudayaan Melayu Riau itu sudah menyebar ke seluruh Indonesia," kata Koordiantor AMR, Muhamad Riyanto, kepada wartawan.
Rekaman suara umpatan Annas menyebar ke jejaring sosial. Sejauh ini, orang nomor satu di Pemprov Riau itu belum memberikan klarifikasi.
"Kita malu pemimpin kita dibicarakan masyarakat terkait bicara kotornya. Pemimpin itu mestinya memberi contoh yang baik, tau tatakrama, sopan santun dan beretika. Tapi pemimpin kita justru dengan santai berbicara kotor," kata Muhamad.
"Baru saja dua bulan menjabat sudah menunjukan arogansi dan berbicara yang kotor. Kita minta Gubernur Riau untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau atas ucapannya yang memalukan itu," tambah Muhamad.
Mahasiswa tidak bisa masuk ke kantor gubernur karena gerbang utama dijaga puluhan Satpol PP.
Ucapan bahasa kotor itu disampaikan Annas sepekan lalu. Saat itu, dia mengunjungi KPU Riau. Ketika ditanya soal dugaan nepotisme di lingkungan pemprov, ia menjawab dengan santai.
"Apa salahnya si Dwi (menantu Annas) ditarik dari Direktur IPDN jadi Kepala Dinas Pendidikan. Kan lebih tinggi jabatan Direktur IPDN. Jadi kalian harus belajar itu. Dinasti-dinasti pantek," kata Annas kepada wartawan. Pantek merupakan bahasa Minang yang artinya kelamin perempuan.
Pada Rabu (16/4) lalu, 3 anggota keluarga Annas dilantik bersama 89 pejabat eselon III dan IV lainnya. Ada yang jadi Kepala Seksi di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau, ada pula yang menjadi Kepala Seksi di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau. (red/dtc)
0 komentar:
Posting Komentar