Harrison Ford |
Wawancara Ford dengan Zulkifli dilakukan pada Senin (9/9/2013) pukul 14.30 WIB di ruangan Kemenhut Lantai 4. Wawancara digelar dalam rangka film dokumenter 'Years of Living Dangerously'.
Awalnya, sempat muncul kabar dari staf khusus presiden Andi Arief, Harrison Ford sempat naik ke meja ruang tunggu dan sempat lompat berkali-kali. Seorang pejabat di Kemenhut yang enggan disebut namanya membenarkan soal insiden ini. Namun, saat ditanya pada Zulkifli, dia membantah ada insiden naik meja. Hanya saja, Ford memang mengajukan sejumlah pertanyaan pedas soal hutan di Tesso Nilo. Teruma karena mencium aroma korupsi di dalamnya.
Bagaimana sebenarnya isi dialog antara Zulkifli dan Ford yang kabarnya dibumbui emosi tersebut? Pada 8 Juni 2014 lalu, seorang pemilik akun 'notfoundher' memposting rekaman video cuplikan film dokumenter itu di situs YouTube. Videonya berdurasi 4:04 detik dan sudah ditonton lebih dari 10 ribu orang.
Awalnya di video itu ditayangkan momen saat Ford naik helikopter dan melihat kerusakan di taman nasional Tesso Nilo. Di sana, memang terjadi penjarahan hutan besar-besaran untuk dijadikan lahan kelapa sawit. Ribuan hektar lahan hutan produksi gundul karena aksi tak bertanggung jawab.
Melihat fenomena ini, si aktor 'Indiana Jones' itu pun kecewa. Dia berkali-kali menggelengkan kepala dan sambil bernada tinggi berujar 'I can't wait to see the minister of forestry! I can't wait!".
Lalu, tayangan berlanjut dengan dialog antara Ford dan Zulkifli. Ford berbaju jas dan beranting di sebelah kiri, sementara Zulkifli memakai pakaian safari 'hutan'. Tak ada memang adegan naik ke atas meja di ruang tunggu dalam video tersebut. Namun soal emosinya Ford saat bertanya tentang kerusakan hutan, terlihat jelas. Ford bertanya dalam bahasa Inggris, sementara Zulkifli menjawab dalam bahasa Indonesia.
Berikut percakapan mereka:
Ford: Minister, thank you for taking the time with us. We've been traveling around your country for the past couple of weeks. We have some questions.
In the last 15 years, 80 percent of the forest has been commercially exploited. And when you asks many Indonesian, why this is taking places? the say sir, there is strong connection between business and politics in this country.
Zulkifli: Yang lain, anda tahu kita baru belajar berdemokrasi. Tapi saya yakin, kita dalam waktu yang panjang akan, apa namanya, terjadi titik yang seimbang.
Ford: one project, to preserved a peak land forest has been seeking for approval, for many years. The last step in the process is your signature, Sir. Will you sign the paper that will allow them to preserve this critical natural resources?
Zulkifli: Saya kalau tidak salah, baru separuh yang disetujui, kira-kira 100 ribu hektar.
Ford: You willing to sign the paper to give them 50 percent what they asking for? When will that happen?
Zulkifli: Kalau mereka setuju, saya rusa lusa, atau minggu depan sudah bisa.
Ford: We're in Tesso Nilo national Park.
Zulkifli: Oh, Tesso Nilo. Ha ha ha.
Ford: Its not funny. Its not funny. Only 18 percent remains. We saw it, there is new roads, new illegal roads, forrest cut, trees laying on the ground, burn where they felt. Its devestating, its heartbreaking, you saw it, you pledge the resolution. What have you done?
Zulkifli: Saya baru lihat terkaget-kaget. Kami setiap hari berusaha untuk menyelesaikan masalah ini. Kami baru apa yang disebut dengan demokrasi.
Ford memotong: Sir, they didnt drop by on this property. They came there on the period of time, and there is plenty of time to stop the behaviour. Stop the activity.
Zulkifli: Saya sudah jelaskan, ini bukan Amerika. Memang berbeda. Kami baru mengalami apa yang disebut dengan reformasi. Baru ini. Sekarang orang baru bebas, kadang-kadang kami surplus demokrasi. Karena itu, kami membuat program untuk mencoba memindahkan mereka. Mencari lahan pengganti
Ford: I understand, so your willing to lose the battle? Is that what your telling me? Oke?
Zulkifli: Ya
Ford: Allright, I see all of these wealth is on the top of hype. Down on the bottom of the hype, there is enequity, there is illegality and there is corruption. Thank you for your time.
Zulkifli: Sama-sama, terima kasih.
(red/dtc)
0 komentar:
Posting Komentar