ILLUSTRASI.Net |
PEKANBARU, RIUGREEN.COM - Pemerintah Pusat menganggarkan Rp1,5 triliun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) tahun 2014 untuk penanggulangan bencana nasional. Ternyata sepertiga dari anggaran itu sudah terkuras untuk penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap di Riau.
Informasi ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, usai melakukan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Riau, Senin (28/4/2014) kemarin.
"Total anggaran Rp1,5 triliun yang bersumber dari APBD untuk bencana nasional tahun ini sudah terpakai lebih kurang Rp500 miliar untuk penanggulangan bencana karhutla dan kabut asap di Riau," kata Sutopo.
Sementara anggaran tersebut akan digunakan untuk semua bencana nasional yang akan terjadi, seperti banjir, longsor, gunung meletus, gempa bumi, tsunami yang terjadi di daerah lainnya di Indonesia.
Dirinya memaparkan, besarnya penggunaan anggaran untuk bencana di Riau bulan lalu tersebut memang dikarenakan kondisi penanganan dan area yang diselesaikan cukup berat dan berbahaya.
Selain itu juga, penggunaan peralatan dan modifikasi cuaca yang tidak sedikit nilainya. Bahkan untuk penyewaan satu unit helikopter pembom air berjenis Sikorsky mencapai Rp80 miliar per 45 harinya.
Untuk itu, Sutopo berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama kabupaten/kota, perusahaan dan lapisan masyarakat agar membantu bagaimana tidak kembali terjadinya kebakaran ladang yang besar dan luas.
Karena Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi daerah Sumatera terutama Provinsi Riau akan dilanda kemarau ekstrim mulai Mei mendatang. Prediksi tersebut diprediksi akan berlangsung hingga September.
Namun untuk kemarau kering dengan intensitas tinggi akan berlangsung hingga Juni 2014 mendatang. Untuk itu, beberapa pesawat dan helikopter yang sudah difungsikan pada penanganan karhutla dan kabut asap waktu lalu tetap disiagakan di Riau.
Hal ini bertujuan untuk meminimalkan penggunaan anggaran dengan mendatangkan kembali helikopter jika terjadi lagi kebakaran di Riau. "Untuk itu beberapa helikopter tetap di-standby-kan di Riau," kata Sutopo.(Rby)
source: GRC
0 komentar:
Posting Komentar