PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Cuaca ekstrem berupa hujan lebat mengguyur wilayah Sumbar Jumat sore (11/10) hingga kemarin dini hari (12/10), memicu longsor di jalan lintas Sumbar-Riau, tepatnya di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kabupaten Limapuluh Kota. Longsoran menimbun satu rumah warga dan memutus arus lalu lintas selama lima jam.
Mujur, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Penghuni rumah Fitri Ramadona, 26, bersama anak dan keluarganya berjumlah 6 orang berhasil selamat dari maut. Fitri sejak awal sudah berfirasat bakal terjadi longsor, sehingga keluarga ini sudah waspada.
”Waktu mendengar gemuruh dari atas bukit, Fitri Ramadona bersama anaknya segera keluar rumah menyelamatkan diri. Ternyata benar, longsoran menimbun dinding tebing rumah mereka,” sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD dan Damkar Kabupaten Limapuluh Kota, Firmansyah, kemarin (12/10).
Semua perabot rumah tangga dan empat unit sepeda motor, tambah Firmansyah, tertimbun material longsoran. Meski keempat unit sepeda motor bisa dikeluarkan dari dalam rumah, namun kondisinya rusak berat. ”Setidaknya kerugian mencapai Rp 200 juta,” sebutnya.
Firmansyah menyebutkan bahwa kawasan tersebut rawan longsor, karena berada di kawasan perbukitan. Terlebih lagi, tanah di dinding tebing sangat labil. ”Bila curah hujan cukup tinggi, akan menyebabkan longsor sepanjang kawasan Aiaputiah, Nagari Sarilamak hingga Nagari Kotoalam, Kecamatan Pangkalan itu,” katanya.
Meterial longsoran menimbun badan jalan sepanjang 30 meter, berhasil disingkirkan setelah 2 unit alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sumbar sekitar pukul 08.00. Kondisi ini memicu antrean panjang di kedua arah.
”Arus lalu lintas macet total di kawasan ini sejak longsor terjadi sekitar pukul 03.00, namun kita langsung berkoordinasi dengan pihak provinsi dan Polres Limapuluh Kota,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Azril Tamin, Sabtu (12/10) siang.
Polres Limapuluh Kota dipimpin Kapolres, AKBP Cucuk Trihono, Kepala Bagian Operasional, AKP Asrul Bayu, Kapolsek Harau, AKP Anita Indah Setyaningrum, juga terlihat mendatangi ke lokasi. ”Setelah alat berat berhasil mencapai lokasi kejadian dan membersihkan material longsor. Akhirnya, arus lalu lintas perlahan-lahan mulai kembali normal,” ungkap Kabag Ops, AKP Asrul Bayu.
Kendati hanya satu rumah warga tertimpa longsoran, namun ancaman longsor masih sangat riskan terhadap sekitar 50 rumah di sepanjang bawah bukit di kawasan jalan Sumbar-Riau itu. Begitu juga kendaraan yang akan melintasi kawasan tersebut, terutama saat cuaca hujan.
”Kita melihat kondisi itu bukan akibat penambangan liar. Namun kita menduga longsor akibat tidak adanya kayu penahan hutan yang terbakar sekitar tahun 2010 lalu. Sehingga, akarnya tidak sanggup menahan tanah,” sebut Firmansyah menganalisa penyebab longsor.
Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyrwan Yunus terlihat langsung mendatangi lokasi kejadian dan menyerahkan bantuan tanggap darurat berupa sembako dan family kids kepada korban longsoran. (pec)
0 komentar:
Posting Komentar