CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Wed Apr 16 2025 20:36:15 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)

Kedelai Mahal, Besok Pengrajin Tempe dan Tahu Mogok Produksi

Minggu, September 08, 2013

Para Pengrajin Buang Hasil Produksi
JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Ketua II Gabungan Koperasi Pengrajin Tahu dan Tempe Indonesia (Gakoptindo), Sutaryo, memastikan pada Senin lusa, 9 September 2013, para pengrajin pangan berbahan kedelai ini stop berproduksi. Aksi ini dilakukan serentak oleh para anggota koperasi di seluruh Indonesia. "Kami akan mogok selama tiga hari, dari Senin sampai Rabu," ujarnya kepada wartawan seusai diskusi Polemik Sindo Radio, di Cikini, Sabtu, (07/092013).

Aksi mogok produksi ini, menurut Sutaryo, merupakan protes para pengrajin tahu - tempe atas kenaikan harga kedelai yang tidak terkendali. "Selain stop produksi, kami juga memanfaatkan aksi ini untuk mengatur, menaikkan harga bersama-sama," tuturnya. Dalam rencana mereka, seusai mogok, harga tempe dan tahu akan dinaikkan sekitar 25 persen. "Ini kesepakatan seluruh anggota."

Harga kedelai saat ini telah mencapai Rp 8.900 sampai Rp 10.000 per kilogram, dari semula hanya Rp 7.000-7.500. Pasokan kedelai impor dituding menjadi penyebab mahalnya kedelai yang harus dibeli para pengrajin tahu dan tempe. Kebutuhan kedelai untuk produksi tahu dan tempe secara nasional mencapai 120-150 ribu ton per bulannya. Dari total kebutuhan kedelai nasional yang mencapai 1,8 juta ton setahun, 85 persen di antaranya digunakan para pengrajin tahu dan tempe, yang sebagian besar dipenuhi melalui kedelai impor

Sebelumnya, kata Sutaryo, pengrajin menyiasati mahalnya kedelai dengan mengurangi ukuran tempe dan tahu yang mereka produksi. "Dengan begitu, harga jual produk tidak naik dan pengusaha tidak gulung tikar," dia menjelaskan. Namun, karena kenaikan harga kedelai semakin tinggi, para pengrajin tidak punya pilihan lain selain menaikkan harga. "Setelah harga naik, ukuran dan kualitas produk akan kembali seperti sebelumnya," kata dia.

Para pengrajin berharap, dengan melakukan aksi mogok, pemerintah segera melakukan langkah nyata untuk menurunkan harga kedelai sekaligus memastikan stok aman.

"Menteri Perdagangan memang sudah mengatakan stok untuk dua bulan ke depan aman, tapi setelah itu bagaimana?" ujarnya. "Jika stok aman dan harga kedelai tidak mahal, para pengrajin akan kembali menjual tahu dan tempe dengan harga normal."(*)

0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

 

SOSIAL

  • Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri
  • Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau
  • Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama
  • 462.67 Ribu Jiwa Rakyat Riau Miskin
  • Turis Amerika Kunjungi Masjid Agung An Nur Pekanbaru
  • Warga: Kapal Berlabuh di Kantor Bupati Bengkalis jadi Sejarah
  • PENDIDIKAN

  • Guru Berprestasi di Bengkalis Wakili Riau ke Tingkat Nasional
  • IARMI Riau Canangkan Bangun Universitas UARMI
  • Oknum Sekolah di Riau Terindikasi Selewengkan Dana BOS
  • 213 Mahasiswa STAI Laksanakan KKN di 5 Kecamatan Bengkalis
  • SMPN 1 Mandau dan SMAN 1 Bukit Batu Raih Juara di LPI Bengkalis 2014
  • Herliyan: Dengan Membaca Dapat Tingkatkan Kualitas SDM di Berbagai Bidang
  • SENI & BUDAYA

  • Turis Amerika Kunjungi Masjid Agung An Nur Pekanbaru
  • Sekda Bengkalis Ajak Pegawai Pemkab Ramaikan Wirid Pengajian
  • Tarekat Naqsabandiyah di Padang Sudah Tarawih Malam Ini, Besok Puasa
  • Meranti Juara 3 Parade Tari Daerah Riau Tahun 2014
  • Gubri Minta PWI dan Balai Adat Perjuangkan RTRW Riau
  • Bupati Buka Rapat Kerja Daerah LAMR Bengkalis 2014
  • All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau