Personel TNI mempersiapkan alat-alat sebelum kepulangan |
Sebelum pulang, semua prajurit harus dalam keadaan sehat. Untuk itu, hari ini sebanyak 1.000 prajurit TNI dari tiga kesatuan yakni Kostrad, Marinir, dan Paskhas menjalani pemeriksaan kesehatan.
Kepala Bidang Penerangan Penangulangan Asap Riau, Kolonel TNI Bernardus Robert, menjelaskan, para personel itu diperiksa di kesatuan kesehatan TNI AD dan TNI AU di Pekanbaru.
"Pemeriksaan kesehatan prajurit dilakukan di Batalion Arhanud dan di kesatuan Paskhas TNI AU Pekanbaru. Targetnya sore nanti semua selesai," kata Bernardus Robert kepada Okezone, Kamis (3/4/2014).
Pemeriksaan terhadap prajurit yang sudah tiga pekan di lapangan sebagai garda terdepan pemadaman kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan, karena kondisi udara di sana mengganggu kesehatan. "Polusi udarakan sangat membayakan, apa lagi mereka berhadapan langsung dengan kebakaran. Jadi memang seharusnya sebelum pulang mereka dicek," imbuhya.
Setelah operasi tanggap darurat berakhir dan 1.000 personel ditarik dari Riau, maka tugas penanganan kabut asap akan diserahkan ke pemerintah daerah. Namun menurut rencana, pihaknya akan kembali menurunkan 2.000 personel pada Mei 2014 yang terdiri dua batalion dari TNI AD, satu batalion TNI AL, setengah batalioan dari TNI AU, dan setengahnya lagi dari pihak Kepolisian.
Kendati sudah menjelaskan secara spesifisik, pengiriman 2.000 personel tersebut masih sebatas wacana. "Untuk kedatangan 2.000 pasukan itu masih direncanakan, tergantung perkembangan di lapangan nanti," tukasnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memperkirakan musim kering akan terjadi pada Mei sampai akhir Agustus 2014. Musim kemarau berkepanjangan itu sangat berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
"Selain itu yang perlu diwaspadai, jika terjadi kebakaran lagi, maka asap akan mengarah dari Riau ke Malaysia," ucap staf analisa BMKG Pekanbaru, Didin. (red/okz)
0 komentar:
Posting Komentar