PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Sejak dinaikkannya harga BBM subsidi oleh pemerintah Pusat, sampai saat ini di provinsi Riau belum ada lonjakan terhadap kenaikan harga sembako yang terlalu tinggi.
Hal itu di ungkapkan Kepala dinas perindustrian dan perdagangan Provinsi Riau Drs HR Zulkarnain MM senin (01/07) saat di temui di ruangannya. Di katakan Zulkarnain, memang ada beberapa sembako yang mengalami kenaikan, tapi belum signifikan terhadap seluruh bahan sembako.
"Hal itu disebabkan stok, dan sumber sembako tidak terganggu. Jika pun ada, yang terganggu itu karena menggunakan angkutan dan mengalami kenaikan hingga 10 sampai 20 persen," terang Zulkarnain.
Kalau terjadi kenaikan melonjak itu, terang Zulkarnain, itu hanya permainan spekuler pengusaha. Namun, BBM naik pasti ada dampaknya. Pengaruhnya, seperti stok daging banyak dari sumbar, jadi biaya ongkos dari sana menjadi bertambah.
Solusinya terang Zulkarnain, Disperindag provinsi Riau akan memberi surat kepada BUMN, perusahaan swata, untuk melakukan pasar murah agar tidak ada tumpang tindih mengenai harga.
"Spekulasi itu disebabkan karena menjelang puasa dan lebaran. Seperti pasar Sail dan Rumbai, tidak ada kenaikan signifikan," ujar Zulkarnain.
Masih kata Zulkarnain, mengantisipasi kenaikan itu, Disperindag akan buat 13 titik operasi pasar murah untuk membuat keringanan bagi masyarakat.
"Kita menganjurkan agar disperindag kabupaten kota melakukan pengecekan harga dan turun kepasar memantau harganya," pungkasnya. (Ms)
0 komentar:
Posting Komentar