Ratusan warga demo setelah ledakan |
''Sudah dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Bukit Datuk, ada puluhan orang korban,'' ujar salah seorang pekerja yang tidak menyebutkan namanya sembari meninggalkan lokasi dan terlihat sibuk dan panik.
Terpisah, Pjs GM Pertamina RU II Dumai, Hamdan Martha di Pintu B Kilang Minyak Putri Tujuh terpaksa harus keras ditutup mengingat petugas harus menyelamatkan korban.
Mengenai kabar tujuh orang yang katanya tewas dan 30 luka-luka, menurut Guntur hal itu juga tidak benar, dan telah diklarifikasi.
Yang terbakar, menurut dia, juga bukan kilang penimbunan minyak, melainkan pipa yang tersumbat dengan kotoran. "Itu juga sudah diklarifikasi pihak Pertamina Dumai," kata Guntur.
Terbakarnya pipa saluran Pertamina Dumai tersebut dikabarkan sempat memicu kemarahan warga yang berada di sekitar area perusahaan BUMN itu.
Kawasan pintu gerbang kilang minyak nasional Pertamina Refenery Unit (RU) II Dumai, Senin pagi dikabarkan di duduki warga yang marah.
Mereka memaksa masuk ke dalam areal objek vital negara yang terbakar hebat, Minggu(16/2) malam. Ribuan warga Kelurahan Tanjung Palas, Dumai Timur, yang berada di ring 1 kilang Pertamina masih berusaha menerobos pintu gerbang.
Emosi mereka tersulut atas ledakan dan kebakaran yang terjadi di salah satu area kilang.
"Mana tanggung jawab Pertamina, hidup kami sekeluarga tidak tenang dan terancam dengan ledakan ini," kata warga setempat.
Kebakaran kilang Pertamina ini sontak membuat warga marah dan tidak mampu menahan emosi karena diakui sangat mengancam keselamatan di pemukiman masyarakat.
"Janjinya kalau ada insiden akan membunyikan alarm, tapi setelah ada ledakan hingga api berkobar tidak ada terdengar peringatan dari perusahaan," ungkap Arif.
Semenjak berita ini ditulis, belum ada rilis resmi dari kepolisian Dumai terkait ledakan yang terjadi di Pertamina RU II.
Peristiwa kebakaran kilang Pertamina ini disayangkan banyak pihak karena dikhwatirkan dapat berdampak luas pada lingkungan sekitar khususnya, dan Dumai pada umumnya.**red
0 komentar:
Posting Komentar