JAKARTA, RIAUGREEN - Meski mendapat kritik berbagai pihak, Pemerintah Provinsi Riau tetap melaksanakan program field trip untuk wartawan Riau. Sebanyak 40 wartawan diajak "pelesiran" ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rombongan wartawan ini berangkat dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dengan pesawat Lion pukul 07.00 WIB, Kamis, 12 Desember 2013.
”AJI Pekanbaru sangat tidak setuju pelesiran dibungkus journalist trip ini. Tidak ada manfaatnya bagi peningkatan kemampuan dan SDM jurnalis di Riau. Apalagi ini terjadi di pengujung tahun,” kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen Pekanbaru Fakhrurrodzi, Kamis, 12 Desember 2013.
Rozzi menyesalkan program serupa kerap diadakan setiap tahun. Menurut dia, sebaiknya Biro Humas Pemerintah Provinsi Riau mengevaluasi kegiatan tahunan yang terkesan menghambur-hamburkan uang tersebut, apalagi program menggunakan anggaran daerah.
Menurut dia, semestinya pemerintah Riau mampu berpikir kreatif membuat program untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia wartawan, seperti mengadakan pelatihan jurnalisme atau lomba karya jurnalistik. Kegiatan itu dinilai lebih bermanfaat ketimbang jalan-jalan yang menghabiskan dana besar.
AJI Pekanbaru memperkirakan anggaran yang dihabiskan untuk keberangkatan 40 jurnalis tersebut mendekati ratusan juta rupiah. Dalam program itu, dana dikeluarkan untuk tiket pesawat terbang pulang-pergi, penginapan, transportasi, uang saku, pembuatan baju batik, dan biaya lainnya selama tiga hari di Lombok, NTB.
Selain itu, selama tiga tahun berturut-turut anggaran Humas dihabiskan untuk advertorial di media lokal baik cetak maupun online dengan konten keberhasilan pembangunan di bawah kepemimpinan Gubernur Rusli Zainal.
”Padahal Silpa Riau pada 2012 mencapai Rp 1,7 triliun dari APBD Rp 8,4 triliun. Ini bukti nyata birokrat di Riau tak mampu melakukan serapan anggaran. Hingga awal Desember ini, realisasi anggaran hanya 60 persen,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala Biro Humas Provinsi Riau Fahmizal mengatakan program tersebut merupakan sinkronisasi kerja kehumasan bersama pemerintah Nusa Tenggara Barat. Dalam pertemuan itu, kata Fahmi, kedua instansi diharapkan bisa saling bertukar pikiran soal kinerja kehumasan bersama awak media.
Menurut Fahmi, kegiatan itu hanya meneruskan agenda yang sudah diprogramkan oleh humas sebelumnya. "Kegiatan ini melanjutkan program humas sebelumnya, bukan untuk jalan-jalan. Pekan lalu kita juga mendapat kunjungan dari Humas Jawa Barat," Fahmi berkilah.
Fahmi menilai kritikan dari AJI merupakan masukan yang baik bagi divisi humas Pemerintah Riau kedepannya. (tempo)
0 komentar:
Posting Komentar