Pameran Industri Makanan dan Kerajinan Bengkalis Resmi Dibuka

Bupati Bengkalis didampingi
istri meninjau Stand pameran

BENGKALIS, RIAUGREEN.COM - Dinas Perindustrian dan Perdangan menyelenggarakan Pekan Pameran Industri Makanan dan kerajinan di halaman lapangan tugu bengkalis jalan Jendral Sudirman, Jum'at (06/12/13).

Acara Pemeran dibuka langsung oleh Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh yang didampingi Sekda Bengkalis H Burhanuddin, kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Drs H Ismail Mp.

Tampak juga yang turut hadir pada acara itu, Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mashuri SH, Camat Bengkalis, Camat Bantan dan Musda Pemkab Bengkalis, Penyelenggaraan Pameran tersebut dilaksanakan dari tanggal 06 Desember, hingga 08 Desember 2013.

"Sebagaimana kita maklumi bersama di era globalisasi ini telah terjadi perubahan besar dalam tatanan kehidupan bangsa–bangsa di dunia yang ditandai oleh semakin semunya batas–batas antar negara, arus informasi, barang dan jasa serta orang hampir bebas bergerak antar satu negara ke negara lain atau antar kawasan di dunia ini," ungkap Bupati ketika memberi sambutan dalam pembukaan itu.

Dalam dunia perdagangan telah disepakati sejumlah perjanjian perdagangan bebas antar negara, yang mana Indonesia telah menjadi bagian dari perjanjian perdagangan bebas dimaksud, masyarakat ekonomi asean (asean economic comunity) atau juga disingkat MEA yakni perdagangan bebas negara – negara asean mulai tahun 2015, ACFTA (Asean – China free trade area) yakni perdagangan bebas antar negara-negara Asean dengan China yang telah dimulai sejak 01 januari 2010.

Lanjut Herliyan, bahwa Ini bermakna produk–produk barang dan jasa akan dengan mudah masuk dari atau ke negara–negara yang terikat perjanjian. hal ini tentu saja berlaku bagi produk–produk Indonesia ke negara–negara tersebut atau sebaliknya produk–produk negara lain dengan mudah masuk ke Indonesia, termasuk ke Kabupaten Bengkalis yang posisinya berbatasan langsung dengan malaysia dan sangat dekat dengan Singapura.

"Perkembangan tersebut harus disikapi oleh semua pihak dengan arif, bijaksana dan aksi nyata karena dapat memberikan dua dampak yang berlawanan yakni menjadi peluang bagi produk–produk dalam negeri untuk berkembang atau sebaliknya berpotensi menjadi ancaman terhadap kelangsungan produk–produk dalam negeri," tutup Herliyan Saleh. (asr)