"Hujannya cukup deras sejak tadi malam hingga pagi, dan meski air tergenang kita sangat senang karena cuaca menjadi sejuk dan bisa menampung air di rumah," kata Ida, warga Jalan Rambutan, Kecamatan Dumai Selatan.
Dia mensyukuri juga bahwa dengan hujan diyakini juga telah menghilangkan kabut asap yang melanda daerah ini dalam kurun waktu dua bulan belakangan terakhir.
"Sudah lama kita menunggu hujan karena menderita dibuat kabut asap yang berkepanjangan dan menimbulkan penyakit sesak nafas dan pernafasan," ujarnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah ruas yang tergenang air terlihat di Jalan Hasanuddin, Sukajadi, Pepaya, Anggur, Teladan, Sultan Sarif Kasim, dan beberapa jalan lingkungan pemukiman masyarakat.
Akibat banjir, banyak warga pengendara sepedamotor terpaksa mencari jalan alternatif menghindari genangan air karena ketinggian air tidak aman untuk ditempuh kendaraan roda dua.
"Banjir masih terjadi ketika hujan deras mengguyur, dan kondisi ini sudah dialami sejak dulu. Kita berharap pemerintah secepatnya mengatasi persoalan klasik ini," kata Endang, warga Jalan Jenderal Sudirman.
Sementara, Lihin, warga lainnya justru mempertanyakan masih terjadinya genangan air di jalan kota padahal sebelumnya pemerintah telah melancarkan proyek pembangunan saluran air drainase dengan menelan anggaran miliaran rupiah.
"Kok masih banjir, padahal kemarin sudah berjalan proyek pembangunan drainase di beberapa ruas jalan," ujarnya. (red)
0 komentar:
Posting Komentar