DUMAI, RIAUGREEN.COM - Seorang bocah berumur 13 tahun yang mengalami Cerebral Pasy, kerusakan saraf motorik itu ditemukan sejak 4 tahun lalu di sebuah tempat pembuangan sampah hanya terbaring di ruang rawat anak, RSUD Dumai. Hingga saat ini, bocah yang diberi nama Ucok itu belum diketahui keluarga atau pihak yang bertanggungjawab. Namun, pihak RSUD Dumai memutuskan untuk terus merawat bocah malang itu dengan semaksimal mungkin.
Sejumlah wartawan sempat menyambangi Ucok di ruang rawat Irna C RSUD Dumai itu, Selasa (29/4/14). Kondisi ucok dalam keadaan sehat. Namun, karena mengalami Cerebral Pasy, Ucok dibilang tidak bisa mandiri.
Sehingga, perawat dan bidan yang bertugas di Irna C RSUD Dumai menyapakati untuk merawat Ucok, mulai membantu memberikan makan, mandi, berak hingga mengganti pakaiannya.
Karena kasih sayang para perawat dan bidan, berat Ucok yang semula 5 Kg kini sudah bertambah menjadi 8 Kg. Para perawat menganggap Ucok bagian dari keluarga yang tidak terpisahkan.
"Identitasnya tidak diketahui. Orang-orang memanggilnya Ucok, sehingga kamipun memanggilnya Ucok. Keluarganya tidak diketahui, ya kamilah keluarganya di sini," ujar Nailawati, seorang perawat di Irna C RSUD Dumai.
Nailawati dan Santi, perawat di Irna C menceritakan, Ucok ditemukan di tempat sampah oleh polisi. Kemudian di serahkan ke RSUD dalam kondisi demam, mencret dan kumuh. Pihak RSUD memberikan perawatan sampai Ucok sembuh.
"Saat ini, Ucok tetap diberikan psioterapi sekali sepekan. Pasokan gizi, ucok diberikan makan, snack yang lengkap, dalam bentuk cairan. Sebab, ia makan harus melalui slang Naso Gastric Tube (GNT)," katanya.
Nailawati mengaku tidak pernah bosan merawat dan mengurus Ucok sejak 4 tahun lalu. Bahkan, dari 3 sift perawat yang bertugas di Irna C dalam sehari, masing-masing sift bertanggungjawab mengurus Ucok. (red/rh)
0 komentar:
Posting Komentar