Suasana Konfrensi Pers (foto hrc) |
Saat membuka konferensi pers, Annas Maamun langsung menyindir seputar pemberitaan yang berlangsung sejauh ini, menyangkut kegiatan gubernur, yang dinilai selalu menghindar dan lalai dalam kinerjanya. "Kepada wartawan, tolong beritakan yang baik-baik, jangan berita bohong," papar Annas pada kata pembukanya.
Sekitar setengah jam berlalu, Annas Maamun kembali dibuat berang, karena disanggah oleh Kapolres Bengkalis AKBP Andri Wibowo, terkait data pemilik lahan yang dinilai tidak boleh diekspos, karena sedang dalam tahap penyelidikan kepolisian.
"Anda Kapolres, Saya Gubernur! Kenapa Anda larang-larang saya bertanya?," demikian ucap sang Gubernur yang belum lama menjabat ini, kepada Kapolres Bengkalis. Mendengar statement tersebut, Kapolres menjawab dengaan bijak, bahwasanya data yang sedang diselidiki tidak boleh di ekspos, karena berimbas pada penyelidikan.
Tidak sampai di situ saja, Annas Maamun kembali menunjukkan taringnya sebagai Gubernur, ketika salah seorang wartawan berasumsi bahwasanya awak media tidak pernah mengabarkan berita bohong, seperti yang disangkakan Gubernur pada statement awal. "Saya gubernur! Jangan diajarkan caranya birokrasi, saya tahu betul," terangnya dengan nada tinggi.
Dalam situasi yang mulai memanas ini, Komandan Satuan Tugas (Satgas) Danrem 031/WB, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, langsung meminta semua wartawan untuk diam. "Kalian semua diam kalau saya suruh diam, dalam detik ini kalian harus diam. Paham?,"ucapnya.
Mendapat keterangan seperti itu, wartawan langsung memberikan konfirmasi, bahwasanya pihak media tidak pernah memberitakan hal bohong.
Dalam suasana chaos ini, Danrem berbadan kekar ini, mengusir semua peliput berita. "Kalian ini tidak bisa diatur, sudah kalian semua (wartawan, red), keluar dari ruangan sekarang juga," tandas Danrem.
Sekitar lebih kurang 50 wartawan, baik lokal maupun nasional, segera meninggalkan ruang konfrensi pers. (red/hrc)
0 komentar:
Posting Komentar