Foto : net |
Wakil Gubernur Riau Mambang Mit. Saat di temui di salah hotel Pekanbaru mengatakan, merasa sedih dengan perjuangan yang telah di siapkan provinsi Riau untuk menggelar ISG.
" Saya merasa sedih dengan yang terjadi, tidak nyaman, namun segala sesuatu bukanlah pemprov tidak bisa menentukan sebegai penyelenggara," ujar Mambang.
Memang, kata Mambang, Riau sudah berusaha dari persiapan sarana dan prasarana, serta panitia pelaksana. kita juga harus memaklumi, kerna yang memtuskan pemerintah pusat.
"Karena negara kita punya sistem, saya kira, kita harus ikhlas, karena keputusaan, pusat yang berikan," ungkap Mambang.
Ketika ditanyakan, apakah hanya dengan terimakasih saja pada masyarakat Riau ISG dipindah itu sudah cukup?, Menurut Mambang itu merupakan jawaban yang terakhir pusat untuk menghargai perjuangan Riau.
"Kepada masyarakat riau, kalau memang sudah di putuskan begitu, kita sudah berusaha, ambil hikmahnya saja. Yang penting kita sudah menunjukkan keseriusan dan batas kamampuan Provinsi Riau," tutur Mambang.
Ditambahkan Mambang, provinsi tidak punya kewenangan untuk memutuskan penyelenggaraan tersebut, itu adalah kewenangan pusat. "Mudahan ini menjadi suatu motivasi, untuk dapat berfikir, untuk dapat mengambil langkah apa yang harus kita lakukan," cetus Mambang.
Sementara itu, Emrizal Pakis, saat di temui di kantor gubernur kemarin, masih mengatakan hal yang sama dengan sebelumya. Dikatakan Emrizal pemerintah harus bisa membedakan antara yang tehnis dan yang non tehnis. Sebab secara tehnis dari awal Riau siap sebagai tuan rumah.
"Dari awal, kita ingin segera meminta kepastian. Kalau memang Riau sudah ditunjuk sebgai tuan rumah, kita pasti melakukan persiapan yang lebih matang," ulas Emrizal.
Terus terang, dikatakan Emrizal, setelah adanya goyangan untuk Riau tidak lagi sebaga tuan rumah dan di kabarkan pindah ke jakarta, pasti sangat menggang persiapan panitia Riau.
"Akibatnya, kita tidak lagi berfikir menyiapkan secara kuat," cetus Emrizal.
Hal itu, sambung Emrizal, sangat beresiko jika diteruskan persiapan, sementara menpora meminta untuk dipindah tidak mungkin untuk disiapkan.
"Jika nanti tidak jadi di Riau, maka persoalannya akan lebih besar lagi yang muncul," ungkap Emrizal. Setelah adanya gejolak di media yang memberikan informasi pindah ke jakarta tentu, sambung Emrizal, itu akan sangat mempengaruhi kinerja panitia daerah menjadi menurun.
"Yang pasti secara tehnis Riau siap dari semua venusnya,"cetusnya.
Namun, secara non tehnis, Emrizal tidak bisa berkomentar karena bukan kapasitasnya mengenai siapa yang akan bertanggung jawab terhadap ISG teresbut.
"Saya ingin sampaikan kepada masyarakat, Riau tidak ditunjuk sebagai tuan rumah bukan karena persolan tehnis," imbuhnya.
Menurut Emrizal, yang perlu di perkuat adalah Riau sudah melakukan persiapan. Pembiayaan sudah dikeluarkan. Jangan sampai ini menjadi masalah baru bagi Riau karena tidak dipikirkan Pusat.
"Yang menunjuk kita itu kepres, kita lakukan persiapan. Sudah banyak perusahaan yang membantu seperti pembutan media center.
"Kalau tidak jadi, jika biaya itu dipersoalkan perusahaaan bagai mana prosesnya," tanya Emrizal.
Hal itu, terang Emrizal, harus diperkuat oleh Nasional. Nasional harus mengkaji biaya yang dikeluarkan perusahaan. Jika perlu dibayar biaya yang dikeluarkan perusahaan. Namun, Emrizal tidak mempersoalkan masalah itu. Yang penting, bagaimana perawatan venues yang ada kedepannya harus terawat dengan baik.
"Kita sudah punya venues, kedepannya, bagaimana itu difungsikan untuk membina atlit yang berkualitas di Riau," Harap Emrizal. (MS)
0 komentar:
Posting Komentar