Perdana Menteri Rusia, Dmitri Medvedev saat mengunjungi Satuan Rudal Strategis Rusia |
Perdana Menteri Rusia, Dmitri Medvedev, yang selama ini berdiam diri akhirnya bicara lantang dan memberikan sinyal bahwa Negeri Beruang Merah itu sudah dalam posisi siap perang, jika AS dan NATO berusaha memanfaatkan krisis Ukranina untuk mengancam kedaulatan Rusia.
“Jika Presiden Obama mengatakan kemampuan militer mereka jauh lebih hebat, itu hak dia bicara. Yang pasti, hari ini Rusia 100 persen siap menggelar perang nuklir dan itu tidak diragukan lagi,” tegas Medvedev, seperti dilansir Moskovskij Komsomolets, Kamis (24/04/2014) di Moskow.
Menurut Medvedev, Rusia tidak ingin mengobarkan perang nuklir. Namun, lanjutnya, doktrin pertahanan nasional Rusia memberikan wewenang penggunaan senjata nuklir jika semua opsi menemui jalan buntu.
“Kami sadar, perang nuklir akan menjadi bencana besar bagi dunia. Saya pastikan jika itu terjadi kita akan kembali ke zaman batu, karena semua pabrik-pabrik senjata dan lainnya akan musnah. Kita akan kembali menggunakan pedang,” lanjut Medvedev.
Pernyataan terbaru Medvedev itu mengkonfirmasi langkah Pentagon AS yang menyebut ada 5 sinyal baterai pengaktifan rudal nuklir dari silo bawah tanah yang koordinatnya terbaca menuju ke beberapa kota besar di AS, diantaranya Los Angeles, Manhattan New York, Washington DC, Las Vegas dan Chicago.
Ke-5 rudal nuklir yang diarahkan ke daratan AS itu didominasi oleh rudal balistik antarbenua generasi terbaru Rusia R-36M2 Voyevoda atau SS-18 ICBM (versi NATO).
Rudal ini lebih unggul dari rudal terbaru AS “Peacekeeper MX ICBM” yang memiliki 10 hulu ledak nuklir. Keunggulan R-36M2 selain juga memiliki 10 hulu ledak nuklir, rudal ini memiliki kecepatan hampir 8 kilometer per detik jauh di atas kecepatan MX ICMB milik AS yang mencapai 2 kilometer per detik dan dirancang khusus untuk menembus sistem perisai rudal milik AS. (red/j3)
0 komentar:
Posting Komentar