Foto : net |
Informasi itu disampaikan Asisten II sekdaprov Riau Emrizal Pakis saat ditemui di kantornya rabu (03/06) kemarin. Dikatakan Emrizal, ada beberapa hal substantif yang di bahas dalam pertemuan tersebut salah satunya perkembangan ketersedian BBM.
Ditambahkan Emrizal, kenaikan harga BBM sudah terjadi, sekarang kita tidak lagi mempersoalkan itu. Yang penting adalah ketersediannya harus cukup, apa lagi menjelang lebaran.
Masih kata Emrizal, dari APBNP akan ada penambahan kuata BBM yang ada di Riau. Namun itu sangat berpengaruh terhadap kuota Riau. Kalau di perbandingkan kuota yang diserahkan ke Riau, dan dihitung perbulannya, sampai bulan juni, memang Riau kelebihan pengambilan kuota.
"Kalau Premium memiliki kelebihan diatas satu persen, sementara solar, tiga persen lebih perbulannyua sampai juni," ungkap Emrizal.
Artinya, sambung Emrizal, Kouata Riau sampai desember 2013, pada bulan juni, Riau sudah lebih dari kuota. Tapi itu tidak perlu dikhawatirkan, yang kita lakakukan, dengan pertamina sesuai kebutuhan.
"Yang disalurkan Pertamina adalah kebutuhan, tambah lagi APBNP ada penambahan kuota. Jadi Riau akan kebagian penambahan kuota," ujar Emrizal.
Saat ini dari pertemuan tersebut, terang Emrizal, ada beberapa kabupaten seperti Meranti, ada ditemukan harga minyak 30ribu per liter. Hal itu sudah diinformasikan agar pertamina segera turun kesana untuk melakukan pengawasan.
"Pertamina akan kerja sama dengan kabupaten meranti dan dengan SPBU terkait, mengatasi masalah pendistribusian," jelas Emrizal.
Di contohkan Emrizal, ketika distribusi tidak lancar, timbullah gejolak kenaikan harga. Termasuk salah satunya di kabupaten Siak ada SPBU yang langka minyak karena masalah biaya tebusnya. Salah suatu pendekatan, hari sabtu bank menerima transaksi khusus, bank menerima pembayaran dari SPBU.
"Sabtu minggu dua hari kosong. Kalau sabtu di buka, ini akan membantu, ini hanya masalah distribusi, ketersediaan bisa dijamain," tergas Emrizal.
Selain itu, menurut Emrizal masalah gas juga perlu diantisipasi oleh pertamina. Anterian pengambilan gas seperti di dumai LPG tiga kilo. Pemprov Riau meminta agar SPBU yang ada di dumai dapat segera mengatur waktu sehingga tidak timbul antrian.
"Kalau terjadi antrian, ini akan membuat retribusinya terganggu ke kabupaten kota terlambat," pungkas Emrizal. (Ms)
0 komentar:
Posting Komentar