DUMAI, RIAUGREEN.COM - Kondisi hutan konservasi atau Hutan Wisata Sungai Dumai mulai memprihatinkan. Berkurangnya luas hutan tersebut akibat perambahan yang semakin tak terkendali. Awalnya, hutan ini memiliki luas sekitar 4.700 hektar, namun hanya tersisa sekitar 1.000 hektar saja.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Dumai, Suryanto mengatakan, pohon dikawasan hutan sekarang banyak yang hilang dan berganti dengan tanaman sawit serta rumah penangkaran walet. Malah ada rencana kawasan hutan akan dibuka untuk pemakaman umum. Alasannya, tanah telah diwakafkan seseorang. Kondisi tersebut, jelas sangat memprihatinkan, ujarnya, di Dumai seperti dilansir energitoday.
Ia mengaku kecewa, terkait perambahan liar hutan konservasi tersebut. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kehutanan dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) malah menyatakan, kondisi ini sebagai tanggung jawab Pemerintah Daerah – Pemda.
Menurut Suryanto, kewenangan dan tanggung jawab terhadap masalah hutan konservasi berada di Kementerian dan BKSDA. Sementara, Pemda hanya bersifat membantu dan berkoordinasi terkait persoalan yang terjadi dalam area hutan konservasi itu. Bahkan jumlah areal yang sudah dirambah, sekarang sudah mencapai 3.000 hektar.
Dalam hal ini, pihaknya sudah melapor kepada BKSDA Provinsi Riau dan Kementerian Kehutanan. Bahkan persoalan tersebut juga sudah disampaikannya kepada Komisi IV DPR RI. Guna menindaklanjuti persoalan areal hutan konservasi itu, BKSDA dan Pemda berencana membentuk tim pengawasan dan penanggulangan. Tim nantinya akan melakukan penertiban berkaitan dengan perambahan yang terjadi, terutama berkaitan dengan pengalihan fungsi hutan oleh kelompok masyarakat. (*)
Akibat Perambahan, Hutan Konservasi Dumai Semakin Berkurang
Minggu, Maret 24, 2013
Label:
Analisis,
Dumai,
Lingkungan,
Perambanan,
Seputarriau
0 komentar:
Posting Komentar