Kabut asap menyelimuti Pekanbaru (foto:Antara) |
"Pekatnya kabut asap membuat jarak pandang berkisar 500 meter pagi tadi," ujar Staf Analis BMKG Pekanbaru, Slamet Riadi, Selasa, 27 Agustus 2013. Penyebaran titik api terdapat di Kabupaten Pelalawan 151, Indragiri Hulu 54, Indragiri Hilir 29, Bengkalis 23, Kampar 20, Kuansing 10, Siak enam, Rokan Hilir dua, dan Rokan Hulu dua hotspot.
Slamet mengatakan, jumlah titik api muncul secara fluktuatif sejak 15 Agustus 2013 lalu. Potensi hujan dua pekan ke depan diperkirakan sangat kecil karena sebelumnya telah terjadi badai tropis siklon. "Lalu diikuti badai tropis kongri pada tanggal 26 Agustus 2013 tadi malam, di mana masa udara yang di Riau pada khususnya tertarik ke arah badai tropis," ia menjelaskan, seperti dikutip dari tempo.
Kabut asap yang menyelimuti Riau pagi tadi sempat mengganggu aktivitas Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Tiga maskapai penerbangan tujuan Pekanbaru, yakni Lion Air, Garuda, dan Air Asia, terpaksa mengalihkan pendaratan ke Bandara Kuala Namu, Medan, Sumatera Utara.
Ancaman kebakaran hutan dan lahan terus terjadi di Riau sejak Juli 2013 lalu. Pemerintah memperkirakan puncak kebakaran lahan dan hutan terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober, baik di Sumatera maupun di Kalimantan. Hal ini disebabkan pada musim tersebut tingkat kekeringan tinggi karena musim kemarau.
Sebelumnya, pemerintah sudah melakukan operasi water bombing menggunakan tiga helikopter Bolco BNPB dan satu helikopter Sikorsky. Namun titik api kembali muncul akibat musim panas melanda Riau beberapa hari belakangan. (*)
0 komentar:
Posting Komentar