Ilustrasi : net |
Korban merupakan warga Dusun Plamboyan, Kota Garo, Minas, Kab Siak, Riau. Peristiwa menjadi amuk gajah ini termasuk langka, karena korban masih bisa selamat. Biasanya, warga menjadi amuk gajah mati di tempat.
"Bersyukur kepada Tuhan, suami saya masih bisa selamat," kata Durjenti Boru Sidabutar, istri korban kepada wartawan, Rabu (22/5/2013) di RS Santa Maria, Pekanbaru. seperti dikutip dari detikcom.
Durjenti menceritakan peristiwa itu terjadi pekan lalu. Malam itu, suaminya bersama teman mengawasi kebun sawit. Di tengah gelap, mereka melihat seekor gajah dan 2 anak gajah. Melihat kehadiran gajah, mereka pun lantas meletuskan petasan dan membakar kayu. Tapi gajah tak mau keluar dari perkebunan sawit.
"Malah induknya duduk di tengah kebun sawit. Kami menduga gajah itu dari pusat pelatihan gajah yang jaraknya hanya 2 km dari lokasi perkebunan sawit," jelas Durjenti mengutip keterangan suaminya.
Anak gajah mendekati Samuel. Mungkin karena khawatir, induk gajah mengejar Samuel dan temannya. Nahas, Samuel terjatuh, lalu diinjak-injak gajah. Dengan belalainya, indukan gajah juga sempat melempar tubuh Samuel.
Di kejauhan, seorang teman hanya bisa melihat Samuel jadi bulan-bulanan gajah. Samuel sempat pingsan. Tubuhnya jadi mainan indukan gajah.
"Suami saya mengalami patah tulang bahunya dan patah tulang rusuknya," kata Durjenti.
Durjenti menduga gajah yang melukai suaminya bukan gajah liar. "Kalau gajah liar, biasanya dibunyikan mercon dan api unggun pasti menjauh. Ini gajahnya semakin duduk santai tanpa ada rasa takut," katanya.
Durjenti berharap, pihak berwenang mengecek kejadian tersebut. Jika benar gajah itu milik instansi, dia berharap ada santunan. "Kalau bisa, pihak PLG bisa lah membantu biaya perobatannya," tutupnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar