Amiruddin |
Informasi dihimpun, korban kecelakaan kerja perusahaan ini dilaporkan dua orang dan merupakan pekerja yang bernaung dibawah perusahaan sub kontraktor PT IBP, yaitu PT Mitra Pratama Mandiri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai H Amiruddin, kepada wartawan, Jumat (6/6/14) membenarkan kejadian laka kerja ini dan pihaknya sudah langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurutnya, korban belum diketahui kondisinya ini pada saat kejadian tengah beristirahat jam siang dibawah tangki silo, namun tiba-tiba tumbang dan menimpa pekerja tersebut.
"Belum diketahui penyebab pasti tangki silo itu tumbang, tapi kita telah turun ke lapangan meminta segera dilakukan penanganan dan evakuasi korban," kata Amiruddin, Kamis malam.
Selanjutnya, guna menindaklanjuti kejadian ini, Disnakertrans telah mengeluarkan surat penghentian pekerjaan yang sifatnya proyek sebelum ada penjelasan dan keterangan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
Surat tersebut, lanjutnya, merupakan penegasan dari pemerintah dalam menyikapi kejadian lakakerja ini yang juga diketahui telah terjadi berkali-kali di perusahaan tersebut.
Pihaknya juga sudah menegaskan kepada perusahaan agar secepatnya memproses korban dan mengeluarkan asuransi kecelakaan kerja bagi keluarga yang ditinggalkan, sesuai aturan ketenagakerjaan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
"Kita belum tahu apakah korban sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, namun yang jelas perusahaan harus memproses asuransi atas kejadian ini kepada keluarga," terangnya.
Amiruddin menegaskan, insiden ini akan menjadi perhatian serius pemerintah karena terkait faktor kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan, baik terhadap faktor kondisi peralatan atau safety saat bekerja.
Humas PT IBP di kawasan Industri Lubuk Gaung Sarmin, menyatakan belum dapat dipastikan kondisi korban yang terhimpit tangki silo tersebut karena masih dilakukan evakuasi pengangkatan tangki silo tersebut sejak malam tadi.
Dia mengakui saat ini perusahaan tengah mengadakan pekerjaan pembangunan tangki silo dan menunjuk mitra kerja PT Mitra Pratama Mandiri sebagai pelaksana. Dua pekerja yang tewas itu merupakan sub kontrak PT. Inti Benua Perkasatama.
"Evakuasi masih berlangsung karena kapasitas tangki ratusan ton dan di areal yang sempit. Namun untuk teknisnya saya tidak mengetahui mendalam. Kepastian penyebab tangki silo bisa ambruk, kita harus menunggu hasil pemeriksaan dari tim teknis," terangnya. (red/rtc)
0 komentar:
Posting Komentar