BENGKALIS, RIAUGREEN.COM - Kabar duka tengah menghampiri kurang lebih 15 jamaah pengajian asal Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis yang tengah melaksanakan ibadah Umroh di Arab Saudi sejak 21 Mei lalu.
Ke 15 jamaah tersebut dikabarkan sengaja ditelantarkan oleh Champs Group, biro perjalanan yang hingga kini tak tahu rimbanya. Hal ini membuat keluarga yang ditinggalkan kelimpungan serta resah memikirkan keluarganya itu.
"Kabar yang kami dapat dari Jeddah sana, ibuk dan sesama jamaah yang tengah melaksanakan umroh, terlantar. Sampai-sampai mereka harus beristirahat di bandara. Untuk makan saja mereka susah, sementara biro perjalanan lepas tangan," ujar salah seorang anggota keluarga jamaah umroh yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Jum'at (6/6/14).
Dituturkannya, yang lebih miris lagi, nasib yang menimpa ibunya tersebut bertambah komplit lagi kala pihak agen perjalanan diketahui lepas tangan. Tiket yang dijanjikan sebelumnya hanya sebatas bokingan semata, ternyata limitnya telah habis dan membuat jamaah semakin terlantar.
"Kami bingung sekarang, apalah yang bisa kami lakukan sementara ini. Untuk total biaya yang dikeluarkan sudah membengkak menjadi Rp45 juta, sementara budget awalnya hanya Rp23.500.000," tambahnya dengan raut wajah sedih.
Hal senada juga dikatakan Wardi, pria yang mengaku ibunya juga terlantar di Jeddah. Ia juga geram akan ulah biro perjalanan tersebut. "Awalnya kami percaya karena ada salah seorang ustad di Duri juga akan berangkat namun ujung-ujung seperti tidak jelas dan kami menjadi korban," keluhnya.
Ditolak Sekcam Mandau
Keluhan keluarga jemaah umroh asal Mandau semakin lengkap saat mendatangi Kantor Camat Mandau, Jum'at (6/6/14). Harapan akan mendapatkan solusi, ternyata berubah menjadi kekecewaan mendalam. Saat akan menemui Sekcam Mandau Sapon, SH, mereka ditolak mentah-mentah dengan alasan Sekcam tengah banjir tamu.
"Pak Camat sedang di Bengkalis, sementara Pak Sekcam mengarahkan bapak dan ibuk langsung saja menemui pihak biro perjalanannya atau ke Polsek Mandau," ujar ajudan Sekcam Mandau di hadapan keluarga jamaah.
Spontan saja, pernyataan tersebut membuat keluarga jamaah yang hendak mengadukan nasibnya berang dan naik pitam lalu meninggalkan ruang tunggu orang nomor dua di Kota minyak Duri itu.
"Baiklah, kalau itu jawabannya kami tidak berguna datang kesini. Terima kasih atas sambutannya," ujar salah seorang keluarga jemaah sembari meninggalkan ruangan dengan raut wajah kesal.
Di tempat terpisah, Sekcam Mandau Sapon, SH saat dikonfirmasi membantah sikap tidak tidak terpuji itu."Saya tidak menolak tamu, saya kira mau mengadu kepada saya, tentu saja saya arahkan seperti itu," jelasnya mengakhiri. (red/rtc)
0 komentar:
Posting Komentar