PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Korban penipuan oknum yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi bintara Polri kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban adalah Subroto.
Warga Asrama Brimob, Jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, itu kehilangan uang sebesar Rp 85 juta karena diiming-imingi oknum tersebut bahwa anaknya yang sempat gagal menjadi polisi wanita (polwan) bisa diterima kembali.
Menurut Subroto, dia dihubungi melalui ponsel oleh seseorang yang mengaku sebagai Kombes Rasta. Pria yang mengaku sebagai Perwira Menengah (Pamen) Polisi itu menyatakan anak Subroto bisa kembali mengikuti tes masuk Polwan dan dijamin lulus. Namun, setelah uang dibayar, ternyata anaknya tetap tidak lulus.
Merasa tidak terima, Subroto pun melapor ke Polda Riau.
Dalam laporannya, Subroto menjelaskan, anaknya mendaftar sebagai polwan dalam tes calon Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru Jalan Patimura, Gobah, Pekanbaru. Dalam seleksi, anak korban gugur karena gagal menjalani seleksi.
Kemudian, pada tanggal 27 Mei 2014 sekitar pukul 11.00, dia mendapat pesan singkat dari pria yang mengaku bernama Kombes Rasta dan mengaku sebagai panitia penerimaan calon siswa bintara di SPN Pekanbaru. Ternyata anaknya juga mendapat pesan yang sama.
Dalam pesan singkat atau SMS, orang yang mengaku Kombes Rasta itu mengatakan, anak korban akan dipanggil lagi dan diluluskan menjadi calon siswa. Selang beberapa menit, korban menerima telepon dari nomor yang sama dan menjanjikan hal serupa.
Si penelepon membujuk korban agar mengirimkan uang Rp 20 juta dengan jaminan kelulusan. Hal itu disanggupi oleh Subroto. Setelah uang dikirim, pelaku kembali minta uang secara bertahap sehingga total yang dikirim korban mencapai Rp 85 juta.
Ternyata setelah hasil pengumuman keluar, anak korban tidak pernah dipanggil. Bahkan sampai korban membuat laporan ke Polda Riau, anaknya juga tak kunjung dipanggil.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/6/2014), membenarkan adanya laporan tersebut.
"Korban sudah melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau. Pelakunya masih diselidiki," katanya, Kamis (5/6).
Sebelumnya, Guntur mengatakan, beberapa laporan penipuan seperti itu sudah masuk ke Polda Riau. Nama Kombes Rasta selalu dicatut oleh pelaku penipuan.
"Nomornya sudah diselidiki oleh Reserse Kriminal Umum Polda. Keberadaan orang yang menelepon berada di Makassar, tidak di Riau," ujar Guntur.
Atas kejadian ini, Guntur mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan pesan singkat atau telepon yang menjanjikan kelulusan setelah gugur seleksi.
"Kalau sudah gugur, tidak bisa masuk lagi. Masyarakat bisa mendaftar untuk penerimaan selanjutnya. Dan ingat, penerimaan polisi tidak ada calo. Mendaftar polisi gratis, tanpa uang," ungkap Guntur.(redk/kc)
0 komentar:
Posting Komentar