Ir Herliyan Saleh Msc |
Hal itu disampai kan bupati dalam membuka lomba cipta menu tingkat kabupaten bengkalis di kantor Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, menurut standart nasional pola pangan harapan (pph), idealnya perkapita perhari dibutuhkan energi 2.000 kilo kalori (kkal), yang komposisinya 50% padi-padian, 6% umbi-umbian, 12% pangan hewani, 10% minyak dan lemak, 3% buah/biji berminyak, 5% kacang-kacangan, 5% gula, 6% sayur dan buah, 3% lain-lain. pemenuhan konsumsi ideal ini dinyatakan nilainya dengan angka 100 pada skor pph.
Berdasarkan data sensus bps tahun 2012, secara nasional jumlah energi dari konsumsi pangan baru mencapai 1.853 kkal/kap/hari, dengan tingkat skornya pemenuhan pph 75,4. di kabupaten bengkalis jumlah energi dari konsumsi pangan mencapai 2.144,60 kkal/hari/kap, dengan tingkat pemenuhan pph skornya 87,01.
Kendati jumlah energi dari konsumsi masyarakat di kabupaten bengkalis sudah di atas kebutuhan ideal, namun belum sepenuhnya memenuhi pola pangan harapan. hal ini disebabkan karena belum seimbangnya konsumsi pangan antar kelompok pangan, yakni kesimbangan antara mengkonsumsi padi-padian (beras), buah/biji berminyak dan minyak/lemak dengan sayur-sayuran dan buah-buahan belum sebanding.
Pola konsumsi yang demikian itu disatu sisi dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam tubuh kita karena kekurangan gizi tertentu. pada sisi lain akan meningkatkan tekanan untuk pemenuhan kebutuhan sumber pangan beras yang saat ini belum sepenuh dapat disediakan dari produksi lokal (baru terpenuhi sekitar 40%).
"Berkaitan dengan hal itu, upaya pencapaian pola konsumsi pangan sehat dalam masyarakat sesuai standar pph perlu ditingkatkan sehingga berbagai permasalahan yang mungkin dapat timbul akibat konsumsi pangan yang kurang tepat dapat diatasi atau diminimalisir," demikian Heliyan. (red/adv)
0 komentar:
Posting Komentar