DUMAI, RIAUGREEN.COM - Sebanyak 8 orang warga perbatasan Dumai-Rohil, Batu Teritip mendatangi kantor Walikota Dumai dan kantor DPRD Dumai, Kesbangpolinmas, Kapolres Dumai serta Dandim 0303 Bengkalis, Kamis (24/4/14) siang.
Kedatangan warga perbatasan tersebut mengantarkan satu bundelan yang berisi 1000 dokumen terkait permasalahan tapal batas antara Dumai dengan Kabupaten Rokan Hilir, di Kecematan Sungai Sembilan dan Kecamatan Sinaboi.
Rombongan yang dipimpin ketua RT 09 Batu Teritip, Umar Wijaya ini didampingi oleh ketua LSM Menara Ahmad Khadafi. Rencananya, dokumen yang sudah ditandatangani tersebut juga disampaikan ke Gubernur Riau dan Presiden Republik Indonesia.
Diutarakan Umar, pengajuan dokumen itu untuk memperjuangkan agar pemerintah mempertegas tapal batas Dumai -Rohil. Pasalnya, saat ini sudah ada kepenghuluan Darussalam, Sinaboi, Kabupaten Rohil yang berada di Batu Teritip.
Kepenghuluan tersebut berasal dari masyarakat Sinaboi yang dimobilisasi ke wilayah Batu Teritip. "Kami juga mohon pengamanan dari Kapolres. Sebab, kami sudah menyiapkan pos, tinggal penempatannya lagi," ujar Umar Wijaya.
Usai menuntaskan mengantar berkas masalah tersebut, Umar Wijaya menambahkan, bahwa persoalan polemik tapal batas itu sudah kerap menibulkan gejolak fisik yang dialami masyarakat Dumai. Mulai dari pemukulan hingga aksi teror dan pengrusakan.
"Kita hidup di perbatasan sudah cemas sekali. Setiap tahunnya warga perbatasan di Dumai kerap mendapatan tekanan dari oknum dari Kabupaten Rokan Hilir. Mudah-mudahan berkas yang kita kirim ini kunci penuntasan masalah ini," jelasnya.
Sedangkan pada kesemapatan sebelumnya, 5 lembaga swadaya masyarakat (LSM) bersama tokoh pemuda Sungai Sembilan dan Tokoh Masyarakat setempat melakukan tandatangan massal untuk document laporan tersebut.***
0 komentar:
Posting Komentar