JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Pecahnya soliditas di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diduga merupakan bagian dari agenda setting untuk menjegal langkah Prabowo memperoleh tiket menuju Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.
Pengamat politik Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago, Senin (21/04/2014) menyebut, ada pihak-pihak yang tidak suka dengan majunya Prabowo dan berusaha menjegal dengan berbagai cara.
Menutut Pangi, harus diakui bahwa Prabowo Subianto saat ini adalah capres potensial yang memiliki komitmen tinggi terhadap nasionalisme, kewibawaan bangsa dan kedaulatan bangsa yang jelas, dibanding capres-capres lainnya.
Tapi dengan modal itu, Prabowo menemui kendala dukungan dari dari berbagai pihak, seperti kelompok asing, koruptor, dan konglomerat hitam. Karena gagasan-gagasan Prabowo untuk memberdayakan ekonomi bangsa secara berdaulat bisa membahayakan hegemoni ekonomi mereka.
Salah satunya, PPP sekarang sudah menyatakan dukungan bulatnya kepada Prabowo melalui Ketua Umumnya Suryadharma Ali, dukungan itu coba dimentahkan dengan perpecahan di internal PPP sendiri. “Analisa saya, pihak asing bermain dalam permasalahan ini. PPP perlu dibuat babak belur sehingga dukungan ke Prabowo jadi kacau balau. Caranya bisa macam-macam, bisa jadi yang melawan dijanjikan sesuatu atau apa, ya siapa tahu,” pungkas Pangwi. (red/j3)
0 komentar:
Posting Komentar