JAKARTA, RIAUGREEN.COM - PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau berhasil menyelesaikan pemboran Sumur RNT-DZ7 Struktur Rantau yang terletak di Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang. Dari hasil pemboran tersebut PT Pertamina EP berhasil mendapatkan tambahan minyak sebanyak 120 barel per hari (BOPD) sesuai dengan target pemboran yang sudah ditetapkan.
Field Rantau merupakan lapangan yang mature, dimana sudah mengalami decline rate yang cukup tinggi oleh karena itu tahap pengurasan lapangan rantau sudah di tahap secondary recovery dimana pada tahap ini dilakukan waterflood guna menjaga pressure reservoir sehingga dapat menambah recovery minyak.
Pjs Public Relation Manager PT Pertamina EP, Arya Dwi Paramita mengatakan, dengan penambahan produksi tersebut semakin memperkuat optimisme field Rantau menuju target produksi 3.500 BOPD.
Dia menambahkan, dengan keberhasilan pemboran RNT-DZ7, Field Rantau tidak hanya mendapatkan tambahan produksi sebesar 120 BOPD ini, tetapi juga berhasil menahan decline (penurunan produksi rata-rata secara alamiah) per bulan yang mencapai 9 persen.
"Kami berharap pada pemboran berikutnya di Field Rantau mampu menghasilkan minyak maupun gas dengan hasil yang signifikan melebihi dari sumur RNT – DZ7 ini sehingga produksi Field Rantau dapat terus meningkat" ujar dia dalam siaran persnya, Jakarta, Senin (31/3/2014).
Menurut Arya, sumur RNT-DZ7 sendiri merupakan sumur pemboran keenam dari total 12 sumur pemboran yang direncanakan pada tahun 2014, dimana dari 6 sumur bor yang terdiri dari 3 sumur bor EPT dan 3 sumur EOR tersebut, 5 sumur bor sebelumnya masih membutuhkan upaya lanjutan untuk bisa memproduksikan minyak sesuai dengan target masing – masing sumur.
Dia mengungkapkan, untuk lapangan Rantau, produksi tambahan dari pemboran 120 BOPD sangat besar karena lapangan Rantau memiliki angka penurunan produksi alami sekitar 43 persen per tahun mengingat mayoritas sumur yang telah diproduksikan sejak lama dan memiliki kadar air yang sangat tinggi.
"Selain itu, dalam kegiatan pemboran sebelumnya hasilnya tidak menggembirakan, cenderung tidak berhasil, banyak kendala di lapangan baik teknis maupun non teknis yang mempengaruhi perolehan minyak maupun gas," tambah Arya.
Pemboran sumur RNT – DZ7 ini, memakan waktu selama 18 hari dengan titik kedalaman mencapai 809 m menggunakan Rig SkyTop milik PT. Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) dengan target produksi minyak 120 bopd dari Zona Z-800 Blok A1. Berdasarkan hasil test produksi Sumur RNT-DZ7 / P-441 dapat mengalirkan minyak mencapai 333.21 BOPD dengan jepitan 7/64 inch, tekanan kepala sumur 620 psi, dan sumur berproduksi secara sembur alam (natural flow) dengan kadar air 0 persen.
"Pembuktian melalu uji produksi tersebut menegaskan optimisme bahwa Struktur Rantau Zona Z-800 Blok A1 masih sangat potensial untuk dikembangkan dan mengandung minyak yang sangat ekonomis. Lebih lanjut hasil produksi Minyak dari Field Rantau jenis sweet light crude dengan API 42-43 ini kemudian dikirimkan ke Pangkalan Susu, untuk selanjutnya diolah ke Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap," cetusnya.
Lebih lanjut arya menambahkan, keberhasilan pemboran RNT-DZ7 / P-441 merupakan penambah semangat ditengah tantangan mencari sumber minyak dan gas, sekaligus merupakan anugerah dari Tuhan YME, serta doa dan kerja keras banyak pihak termasuk masyarakat di sekitar area operasi, seluruh jajaran pemerintah di daerah, pekerja Pertamina EP Asset 1, Pekerja Field Rantau, Drilling Department Pertamina EP dan juga engineer yang bertugas di lapangan termasuk Tim PDSI.
"Keberhasilan ini sekaligus membuktikan upaya Pertamina EP untuk terus menerus meningkatkan produksi secara organik dengan sejumlah inovasi, dan tetap memerlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan sebagai bentuk kerjasama simetris yang menguntungkan bagi bangsa Indonesia ke depan," pungkasnya (red/okz)
0 komentar:
Posting Komentar