Informasi dihimpun, kebakaran di lokasi yang berdekatan dengan pasar tradisional Jaya Mukti tersebut diduga akibat hubungan pendek arus listrik dari salah satu rumah yang terbakar.
Saksi mata di lokasi kebakaran, Murliani menyebutkan, dia pertama kali melihat api berkobar dari salah satu rumah yang terbakar dengan kepulan asap cukup pekat. Melihat tersebut dia lantas keluar rumah, dan api sudah membesar dengan warga mulai ramai menyaksikan kebakaran tersebut.
"Saya keluar rumah apinya sudah membesar dan orang mulai ramai berdatangan untuk melihat kebakaran tersebut," kata Murliani, warga setempat kepada wartawan.
Informasi tambahan, upaya pemadaman api pada awalnya dilakukan oleh warga sekitar secara manual dengan peralatan seadanya dan menggunakan wadah ember karena armada pemadam kebakaran (Damkar) lambat tiba di lokasi.
Meski tidak ada korban jiwa, namun diyakini akibat kebakaran menyebabkan barang berharga milik korban tidak berhasil diselamatkan dengan potensi kerugian secara materi hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Selang beberapa waktu, akhirnya 4 unit armada damkar dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan PT Pertamina RU II serta PT Chevron dikerahkan untuk memadamkan api yang berupaya meluluh-lantahkan bangunan.
Api baru dapat dipadamkan selang 1 jam lamanya api berkobar dengan bantuan pemadaman kebakaran, namun rumah dan barang milik korban tidak berhasil diselamatkan. Lambannya proses pemadaman diakibatkan sulitnya akses masuk mobil Damkar ke lokasi kejadian karena jalan sempit banyak warga yang menonton. (red/jak)
0 komentar:
Posting Komentar