Ketua Asosiasi KKMB Riau Muhammad Muzamil sebagai narasumber |
Hal itu, dikatakan Ketua KKMB Provinsi Riau, Muhammad Muzamil sela sela acara Temu Koordinsi Pendampingan Akses Permodalan Usaha Penangkapan Ikan Regional I yang diselenggarakan tanggal 25 – 28 Febuari 2014, di Batam Baru baru ini.
Menurtutnya, kendala yang dihadapi oleh usaha skala mikro dan kecil khususnya usaha bidang penangkapan ikan adalah keterbatasan kemampuan baik dari aspek manajerial, teknis, akses terhadap pasar, dan utamanya adalah keterbatasan dalam mengakses sumber-sumber permodalan.
"Dalam rangka pemenuhan kebutuhan permodalan usaha skala mikro dan kecil, Pemerintah telah berupaya menyediakan beberapa skim kredit program baik skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) yang disalurkan melalui perbankan," kata M Muzamil dalam paparanya berbentuk press rilis yang diterima redaksi.
Kendatipun demikian, Putra bengkalis inipun menuturkan tingkat penyaluran dan penyerapan skim kredit program dimaksud masih sangat kecil. Dan hal ini menunjukkan masih diperlukannya upaya-upaya aktif dari seluruh pemangku kepentingan sektor perikanan untuk mendorong peningkatan penyerapan skim kredit program.
Oleh karena itu, sosok dikenal low profil serta memiliki wawasan, elektabilitas tinggi ini mempunyai trik jitu. Menurut dia, salah satu upaya untuk mengoptimalkan penyerapan skim kredit program yang ada diperlukan peran pendampingan dalam mengakses permodalan, baik oleh penyuluh pemerintah, swasta, maupun pendamping khusus permodalan seperti halnya Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).
"Peran KKMB dirasakan sangat penting terutama dalam mengatasi kendala administrasi perbankan yang terkesan rumit bagi nelayan atau pelaku usaha penangkapan ikan.Melalui penyelenggaraan Temu Koordinasi diharapkan akan dapat mendorong peningkatan kontribusi KKMB dalam kegiatan pengembangan usaha penangkapan ikan," harap Muhammad Muzamil, SE Calon Anggota DPD RI, Provinsi Riau nomor urut 13 Pemilu 2014 ini dengan optimis.
Selanjutnya, Dalam pengembangan akses permodalan bagi nelayan sektor tangkap, saat ini di Bengkalis sudah terjalin hubungan baik antara Bank Riau Cabang Bengkalis. Pada tahun 2014 ini akan lebih fokus pada sektor perikanan tangkap.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, total kredit perikanan dari perbankan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 6,08 Trilyun. Meningkat sebesar Rp. 592 milyar atau 10,78 % dari realisasi tahun 2012 tahun Rp. 5,49 Trilyun. Pada tahun 2013, porsi kinerja KKMB bernilai 4,22 % dari total kredit perbankan nasional untuk sektor perikanan.
"Saat ini khususnya di Bengkalis telah masuk permohonan pengajuan kredit ke Bank RiauKepri Cabang Bengkalis sebanyak 16 pemohon di sektor Perikanan Tangkap senilai Rp. 1.170.000.000,-, 1 pemohon di sektor peternakan senilai Rp. 50.000.000 dan 2 pemohonan di sektor lainnya senilai Rp. 530.000.000,- yang sebagian besar sudah disurvey ol eh pihak perbankan,"ujar pria berkulit putih ini.
Kegiatan Temu Koordinasi Pendampingan Akses Permodalan Usaha Penangkapan Ikan Regional I di Batam, Provinsi Kepulauan Riau tanggal 25 – 28 Pebruari 2014 tersebut juga dihadiri 16 Provinsi di seluruh Indonesia. Turut hadir, dari Provinsi Riau, MUHAMMAD MUZAMIL selaku Ketua Asosiasi KKMB Provinsi Riau, didampingi Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau dan Kepala Bank RiauKepri Cabang Bengkalis. (asr)
0 komentar:
Posting Komentar