Siswa SD (foto:net) |
Penghapusan kurikulum di tingkat SD tersebut sesuai dengan keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) 2013 terdapat tiga mata pelajaran yakni Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani (Penjas), dan Teknologi Ilmu Komputer (TIK) dari tahun ajaran 2013-2014 hingga tahun ajaran 2016-2017, ternyata membuat kesulitan pada guru pendidik baik dari tingkat SD/SMP maupun SMA sederajat, khususnya di Kabupaten Bengkalis.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepsek SDN IV Bengkalis, Hj. Musalmina S.Pdi, Kamis (13/2) kemaren diruang kerjanya, bahwa dengan dihapusnya tiga mata pelajaran. Dinilai kurang tepat, dan terlihat banyak dampak Negatifnya daripada manfaat bagi dunia pendidikan, disebabkan selama ini siswa SD tersebut mampu menerima ketiga pelajaran itu.
“apalagi yang dihapus itu mata pelajaran Bahasa Inggris, ini memang sangat disayangkan, lantaran Bahasa Inggris ini sangat bermanfaat bagi siswa tingkat SD untuk mengenal bahasa asing, jadi kalau bukan dari tingkat anak anak, terus mulai dari mana lagi, "kata Musalmina
Disinggung Bahasa Inggris, Menurut Musalmina. Jika memang perlu dihapus, mata pelajaran di tingkat SD, tapi khususnya di Bengkalis, Pemerintah untuk mempertimbangkan kembali, disebabkan posisi kabupaten Bengkalis itu merupakan perbatasan antar Negara dengan Malaysia.
“Saya menilai sangat bermanfaat bagi siswa seswi tingkat SD, melihat di Negara Malaysia anak anak tingkat SD sudah fasih berbahasa Inggris, lalu anak anak didik kita mau diarahkan kemana, jika tingkat SD saja masih buta berbahasa Internasional khususnya di Bengkalis, apalagi kota Bengkalis sudah dijadikan kota Pendidikan, “ujarnya bertanya tanya.
Dampak persoalan lain yang dihadapi para guru yang dihadapi terhadap perubahan kurikulum adalah penempatan ratusan guru yang sudah mengajar bahasa inggris selama ini “Mau dikemanakan nasib mereka nanti, terutama bagi guru kontrak, jadi mata pelajaran ini hanya semacam uji coba, “ kesal Musalmina.
Terpisah, Wakil Sekolah SMAN 2 Bantan, Herna Herliawan saat dihubungi mengatakan bahwa dengan perubahan kurikulum tersebut akan terjadi pembuangan guru secara masal dan itu dampaknya pada nasib para guru tersebut, juga berdampak pada siswa seswi yang hoby didalam mata pelajaran bahasa inggris.
"Artinya, anak sekolah hoby dengan Ilmu Komputer, kalau mata pelajaran itu dihapus, hoby anak tersebut secara otomatis tidak akan tersalurkan secara maksimal, walaupun ada ektrakulikulernya, “kata Herliawan dengan dengan singkat. (asr)
0 komentar:
Posting Komentar