Korban tertembak peluru aparat. (foto Riauterkini) |
Ia menyebut demonstrasi dilakukan oleh warga Desa Tumang lebih kurang ada 700 orang. Guntur juga mengakui insiden itu berawal dari masalah nasi.
"Pihak Polres mendorong logistik makan siang dengan mobil dinas sesampainya di depan portal PT.SSL distop oleh massa dan mengambil serta membuang nasi bungkus yang dibawa anggota serta melemparkan semua nasi bungkus tersebut," ujarnya kepada wartawan, Kamis ( 17/4/14)/.
Menurut versi polisi, Guntur tidak menyebut adanya pemukulan oleh oknum polisi kepada warga yang mengambil nasi. Ia hanya mengatakan warga mengejar dan memukuli anggota polisi sampai masuk ke areal perusahaan dan anggota Brimob yang ditugaskan disana berusaha mencegah dan memberikan tembakan peringatan ke atas.
"Karena massa tidak mau berhenti maka anggota Brimob mengarahkan tembakan pantul ke tanah dengan peluru karet, sehingga ada massa yang terkena dua orang," katanya.
Guntur mengatakan korban Sunaryo terluka dibagian pantat dan korban Iwan tertembak di kaki. "Korban sudah dibawa ke RSUD siak, kondisi korban dalam perawatan dan sadar," ujarnya.
Ia menambahkan, situasi dan kondisi dilapangan sudah aman terkendali setelah tokoh masyarakat bernama Minan dipanggil dan diarahkan oleh Kapolres Siak untuk menenangkan massa. (red/Ant)
0 komentar:
Posting Komentar