Annas Maamun |
Annas Maamun (74) baru saja terpilih sebagai Gubernur Riau untuk lima tahun mendatang hasil penghitungan suara di KPU Riau, Jumat (6/12/2013). Namun, ucapan selamat terpilih itu, banyak diterimanya saat hasil penghitungan cepat pada sepekan yang lalu.
Annas kepada wartawan di kediaman pribadinya di Jl Belimbing Pekanbaru, mengatakan saat itu ada 4 petinggi Golkar memberikan ucapan selamat. Dari ke empat petinggi Golkar itu, satu di antaranya dia tolak saat menelepon ke HP-nya.
Petinggi Golkar itu adalah, Abu Rizal Bakrie, Akbar Tanjung, Sekjen Golkar, Idrus Marham.
Giliran Agung Laksono akan menelepon dirinya, Annas tak mau menerimanya.
"Waktu saya terpilih berbadasarkan hitungan cepat, Pak Abu Rizal, Akbar Tanjung, Idris Marham menelepon saya memberikan ucapan selamat. Tapi waktu Pak Agung menelepon juga, malas saya mengangkatnya," kata Annas.
Alasan Annas tak bersedia menerima telepon dari Agung Laksono itu, karena merasa kecewa. Agung, menurut Annas, memberikan dukungan kepada Herman Abdullah yang menjadi kompetitornya pada Pilgub Riau putaran kedua. Agung mendukung Herman eks Walikota Pekanbaru itu karena sesama Kosgoro.
"Saya ini maju bersama wakil saya Andi Rachmad berdasarkan keputusan DPP Golkar. Tapi kenapa Agung yang juga orang Golkar justru bukan mendukung jagonya sendiri. Ini yang membuat saya malas menerima telepon dari dia," kata Annas.
Masih menurut cerita Annas Bupati Rokan Hilir (Rohil) ini, karena tak diterima, maka Idris Marham menelepon dirinya kembali. Dalam percakapan itu, lanjut Annas, Idris menyampaikan bahwa Agung akan berbicara kepada dirinya.
Walau sudah lewat perantara dengan Idris, Gubernur Riau terpilih ini tetap menolaknya.
"Waktu itu saya sampaikan sama Pak Idris, kalau saya malas berbicara dengan Agung. Saya sampaikan juga dalam pembicaraan itu, kalau Agung tak mendukung saya. Ya akhirnya tetap saya tolak," kata Annas.
"Tak botul tuh pak Agung, malas saya nak cakap sama dia," kata Annas sembari tertawa.
Lantas bagaimana kalau Agung Laksono datang ke Riau tanya wartawan. "Elok kita usir saja apa ya?," kata Annas lagi sembari disambut tertawa bersama.
"Yang jelas saya tak suka liat sikap dia yang tidak mendukung saya yang ditetepkan oleh DPP Golkar," kata Annas.
Bagaimana kalau Agung datang ke Riau menjadi saksi di pengadilan Tipikor dalam kasus Rusli Zainal? "Kalau itu tak kita usir, kan itu urusan pribadinya. Kalau urusan Menko Kesra ke Riau, elok kita tolak saja ya," canda Annas lagi. (dtc)
0 komentar:
Posting Komentar