Zulkarnain, Dirut RSUD Bengkalis |
Diduga Kecelakaan lakalantas itu terjadi pada Malam minggu (29/09) lalu, kini mencuat menjadi pertanyaan bagi keluarga korban. tentang pelayanan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Bengkalis, dimana tempat khairul Masaulin (Alm) atau disapa Iral ini sempat di rawat insentif di RSUD dan menghembuskan nafas terakhir.
Setelah kejadian pada malam itu juga orang tua korban mendapat telpon dari salah seorang oknum kepolisian yang pada malam minggu itu sedang piket. Dengan mengatakan bahwa anak bapak kecelakaan dan sekarang di RSUD Bengkalis, bergegas orang tua korban dan keluarga menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis yang berdiri di Jalan Kelapapati tengah/darat sekitar pukul 02.00 Wib pagi.
Disaat orang tua dan keluarga korban datang, pada saat itu (Alm) tidak sadarkan diri, lalu dari pihak keluarga korban meminta agar anaknya di ronson dan di scan. Namun anehnya, dari pihak rumah sakit dengan mengatakan jika alat-alat ronson disini rusak semua, begitu juga dengan alat scannya, dan dari pihak keluarga korban juga meminta surat rujukan, untuk membawa ke RSUD Pekanbaru, pihak rumah sakit tidak mau mengeluarkannya," terang keluarga korban saat di temui di rumahnya.
"Sampai hari ini, yang saya kesalkan kenapa, dari pihak rumah sakit (RSUD Bengkalis), tidak mau meronson anak saya saat dalam perawatan, sedihnya lagi pihak rumah sakit juga tidak mau mengeluarkan surat rujukan. Padahal saya siap menerima resiko apa pun yang terjadi dengan anak saya," ucap zubaidah ibu ALM kecewa.
Ditempat terpisah, Direktur RSUD Bengkalis Drs Zulkarnaen saat di konfirmasi wartawan diruang kerjanya, selasa (8/9) membantah, jika pada malam minggu pasien masuk, alat ronson rusak, menurutnya yang rusak itu hanya alat Citi Scan.
"Itu tidak benar, alat ronson kita tidak rusak. Yang rusak hanya citi scan, sampai saat sekarang ini citi scannya masih rusak, kalau alat ronson tidak rusak," terang Zulkarnain.
Saat di tanyai dari pihak terkait menolak dan menyebut alat ronson itu rusak, padahal saat itu orang tua korban meminta agar khairul di ronson, Zulkarnain menanggapi dengan serius," kalau masalah itu, jika benar ada oknum yang mengatakan rusak alat ronson tersebut saya akan beri sanksi, setahu saya alat ronson tidak rusak," tegas Zulkarnain.
Ditambahkan Zulkarnain lagi,kalau untuk rujukan, hal itu bukan tidak mau di keluarkan, namun harus dilihat terlebih dahulu situasi pasien apakah sudah stabil atau tidak," tutup Zulkarnin. (Asr)
0 komentar:
Posting Komentar