PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Sebanyak 21 ilmuwan tanah dari Jepang dan Korea Selatan (Korsel) belajar pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) pada lahan gambut di kabupaten Pelalawan, Riau.
Selain akademisi dari universitas, sebagian ilmuwan itu ada yang berasal dari Kementrian Pertanian Korsel. Mereka merupakan anggota perkumpulan ilmuwan tanah Asia Timur dan Tenggara atau The East and Southeast Asia Federation of Soil Science Societies (ESAFS).
Sekretaris Jenderal Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) Suwardi yang mendampingi para peneliti asing tersebut, Minggu (27/10), mengatakan kunjungan mereka ke Riau merupakan bagian dari rangkaian kegiatan konferensi gambut internasional di Bogor.
"Mereka berkeinginan besar untuk melihat langsung dan mempelajari pengelolaan HTI di lahan gambut," kata dosen Insitut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Menurutnya, konsesi HTI PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menjadi pilihan para ilmuwan karena perusahaan itu sangat terbuka bagi aktivitas penelitian.
Dalam kesempatan tersebut para peneliti melihat dan mempelajari teknologi water management, pengelolaan hutan tanaman di lahan gambut, pintu air otomatis (automatic watergate), serta fasilitas pembibitan di Estate Pelalawan.
Kunjungan selama tiga hari itu juga dilakukan untuk melihat pengelolaan hutan tanaman di lahan mineral di Estate Tesso, termasuk lokasi penelitian percobaan tanaman acacia mangium dan eucalyptus. Para peneliti juga mengunjungi Royal Golden Eagle Technology Center yang berlokasi di Komplek Pangkalan Kerinci. (Mtn)
0 komentar:
Posting Komentar