ULP Bengkalis |
Firdaus Mantan ketua Pokja VI tersebut, saat di konfirmasi terkait dengan setoran yang kini menjadi sorotan sana sini baik dikalangan kontraktor, masyarakat dan media sebagi control sosial, Dia (Firdaus red) hanya tersenyum lebar dan mengatakan, "kalau itu tanyakan saja langsung ke Ketua ULP Erwin Akhyar," saya tidak mau komen, katanya sambil tertawa.
Kepada RiauGreen.com Firdaus mengakui bahwa saat posisi dirinya menjadi Ketua Pokja VI itu telah digeser pada akhir bulan juli kemarin, beliau diganti dengan Agus, "saya saat ini kan sudah tidak menjabat Ketua Panitia Pokja VI lagi, jadi untuk perkembangan di ULP sudah tidak tahu lagi", ungkap Firdaus.
Mulai awal bulan juli kemarin Pokja yang dibagi menjadi delapan itu ada tiga Ketua Panitia, Pokja yang diganti yakni Pokja VI yang sebelumnya dijabat firdaus yang digantikan Agus diakhir bulan Juli kemaren, yang lalu sedangkan yang diganti diawal bulan juli yakni Pokja III yang sebelumnya diemban Samsul Anwar, diganti Azuri dan di Pokja VI, sebelumnya Safrizan gantikan Sefnur.
Berdasarkan informasi yang telah dirangkum bahwa ketiga Ketua Panitia Pokja itu diganti disebabkan ketiganya itu melawan Ketua ULP terkait setoran yang melampau batas yang berakibat mengurangi kwalitas pekerjaan proyek 2013 ini.
Menanggapi hal itu Firdaus mantan Pokja VI menjawab dengan senyum lagi, "hehe kalau itu saya tidak bisa berkomentarlah, kalau saya bekerja lebih mementingkan dari preseduralnya bukan setoran," ungkapnya.
"Tapi yang jelas jadi Ketua Pokja itu berat setelah saya mengalami sendiri, karena jiwa saya selalu merasa tertekan dari pihak atasan, rekanan, LSM dan Media dan saya sendiri dalam kerjaan pengennya ada ketenangan, kalau bisa saya diibaratkan, ibaratnya menjadi ketua pokja itu kaki kiri kita sudah dihadang penjara jika salah dalam mengambil keputusan," tutupnya.
Sementara itu Pimpinan Unit Layana Pengadaan(ULP) Erwin Akhyar belum berhasil di konfirmasi terkait adanya isu miring yang menerpa ULP Bengkalis tersebut.(d'ari)
0 komentar:
Posting Komentar