Ironisnya, permasalahan kembali terus terjadi. Kali ini, armada kapal Banyu Mas yang sudah melakukan Docking hampir 5 bulan di batam belum juga pulang-pulang, sehingga akan mengancam lumpuhnya arus penyeberangan terutama pada musim mudik beberapa pekan ke depan mendatang. Selain itu tanpa ada kebijakan Armada yang melayani penyeberangan, sebut saja Tasik Gemilang yang dinilai sudah tak layak pakai dan sudah uzur tidak juga diberikan perhatian.
"Banyak persoalan akhir-akhir ini yang menjadi PR dan gawe nya Dishubkominfo Bengkalis, Armada Kapal Banyu Mas sudah lima bulan lebih dockingnya, belum juga pulang-pulang, kita menilai Kadishub tidak tegas, seharusnya cepat dikonfirmasikan. Jika pun ada kendala, segera minta armada penggantinya," geram Ketua KNPI Bukit Batu, Erwin Syah Putra SPsi baru baru ini.
Masalah penyeberangan, lanjut Erwin. Dikarenakan sudah menjadi kebutuhan premiere masyarakat kususnya mereka yang tinggal di daratan dan berurusan setiap hari di pulau Bengkalis makanya jangan dianggap sepele.
"Tahun dulu sedangkan 4 armada saja yang beroperasi pada musim mudik masih kewalahan, antrian masih panjang, apalagi tahun ini kendaraan semakin banyak, sedangkan armada tinggal 3, ditambah Tasik Gemilang yang sudah uzur, bisa dibayangkan bagaimana macetnya nanti arus penyeberangan," Tandasnya
Untuk itu lanjut Erwin, masyarakat meminta agar Dishub bekerja profesional dan tegas terhadap perusahaan pengelola armada penyeberangan, Selain itu persoalan tarif juga harus ditinjau ulang supaya meringankan masyarakat
"Bagaimana kejelasan kapal Banyu Mas yang tidak pulang-pulang tadi, jika memang sudah rusak parah Dishub harus meminta penggantinya, kalau bisa semua armada dalam kondisi yang bagus seperti kapal armada swarna putri, kemudian pemkab juga harus berani memberikan subsidi terhadap tarif penyeberangan Roro Pakning - Bengkalis, untuk apa APBD besar kalau tak bisa membantu meringankan beban masyarakat?," Tutup Erwin
Sementara itu Direktur PT. Pewete Bahtera Kencana Eti ketika dikonfirmasi terkait docking KMP Banyu MAs menjelaskan, bahwa pada tahun ini KMP Banyu melakukan docking besar, sesuai pengecekan dari BKI dan pihak Syahbandar banyak peralatan kapal yang harus diganti dan untuk mengorder perlatan tersebut harus ke jepang dan memakan waktu.
Saat ini ada salah satu perlatan yang masih dikerjakan yakni As propeller yang masih menunggu peralatannya dari Singapur, dimana sebelumnya dilakukan pembubutan di Batam hasil tidak memuaskan.(d'ari)
0 komentar:
Posting Komentar