RIAUGREEN.COM - Chlorofluorocarbon (CFC) berkontribusi besar atas pemanasan global sejak 1970 dan bukan dari karbon dioksida. Demikian hasil studi baru dari seorang peneliti dari University of Waterloo yang kontroversial diterbitkan dalam International Journal of Fisika Modern B minggu ini.
Profesor Fisika dan Astronomi, Biologi dan Kimia di Fakultas Waterloo Science Qing-Bin Lu mengatakan, CFC diketahui menghabiskan ozon namun, analisis statistik mendalam menunjukkan bahwa CFC juga merupakan pendorong utama dalam perubahan iklim global daripada karbon dioksida – CO2 emisi.
“Berdasarkan data bahwa CFC dengan sinar kosmik menyebabkan kedua lubang ozon kutub dan pemanasan global. Perhitungan saya CFC efek rumah kaca menunjukkan, bahwa ada pemanasan global sebesar 0,6° C 1950-2002 namun, bumi sebenarnya telah didinginkan sejak 2002. Kecenderungan akan terus berlanjut selama 50-70 tahun ke depan karena jumlah CFC di atmosfer terus menurun,” katanya.
Menurut Dia, temuan ini didasarkan pada analisis statistik mendalam tentang data yang diamati dari tahun 1850 sampai dengan saat ini dimana, sinar kosmik – driven elektron-reaksi – CRE mengakibatkan penipisan lapisan ozon dan meningkatnya suhu permukaan global.
“Ini berlaku umum selama lebih dari dua dekade, bahwa kerusakan lapisan ozon bumi sudah habis oleh cahaya ultraviolet akibat matahari CFC di atmosfer,” katanya. (SDC)
0 komentar:
Posting Komentar