DUMAI, RIAUGREEN.COM – Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Jalan Kelakap Tujuh Dumai Selatan terkesan menghalangi tugas dan profesi wartawan dalam mencari berita. Penghadangan ini dilakukan pihak SPBU terhadap puluhan awak media yang hendak meliput mengenai adanya kedatangan sekitar 30 orang pedagang eceran yang tidak dibolehkan SPBU untuk membeli bahan bakar minyak jenis solar.
Karena kepanikan mengahadapi sejumlah pedagang eceran yang hendak membeli BBM, puluhan wartawan yang hadirpun dilarang mengambil gambar dan mengatakan wartawan tidak boleh ikut campur dalam hal ini.
Sementara, wartawan adalah sebagai social control yang berhak mendapatkan informasi agar perimbangan dalam pemberitaan. Namun, pihak SPBU seakan sedang menyembunyikan sesuatu dan berusaha menutup- nutupi hal ini dari media.
Karena, adanya kelangkaan BBM jenis solar saat SPBU disinyalir diselundupkan oleh SPBU Kelakap Tujuh ke daerah lain atau dijual ke perusahaan dan mungkin juga di jual ke Negara tetangga Malaysia dengan harga yang lebih tinggi.
Padahal, BBM di SPBU tidak dibenarkan di jual kepada perusahaan karena telah disubsidi oleh Pemerintah untuk masyarakat, dan untuk perusahaan sendiri tetap menggunakan BBM non subsidi.
“Kami dari berbagai media yang hadir pada saat itu diusir oleh petugas SPBU dan mengatakan media tidak berhak tahu tentang hal ini. Seharusnya pihak SPBU bisa lebih terbuka dengan media, karena media harus mendapatkan berita yang berimbang antara kedua belah narasumber, “tegas Ridwan Ocu, wartawan Harian Detil, Sabtu (30/3) didampingi Muhammad Sidik wartawan Riau Pesisir, Rizal wartawan Riau TV dan Nanang wartawan Dumai Pos .
Sementara itu, Nanang wartawan Dumai Pos mengatakan pihak, SPBU diduga menyembunyikan sesuatu, atau kelangkaan solar saat ini ditenggarai ada permainan terselubung dari pihak SPBU.
“Kita khawatir kelangkaan BBM jenis solar saat ini ada permainan yang dilakukan oleh pihak SPBU. Mungkin saja minyak subsidi yang diperuntukkan kepada masyarakat Dumai dijual ke perusahaan atau keluar daerah bahkan mungkin juga dijual ke Negara tetangga Malaysia, “terang Nanang.
Selain itu, Muhammad Sidik wartawan Riau Pesisir, meminta pihak aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan terhadap SPBU yang terletak di Jalan Kelakap Tujuh ini. “Kita minta pihak penegak hukum untuk mengawasi SPBU ini, karena bisa saja mereka dalang dari kelangkaan BBM saat ini, “tandas Sidik.
Terkait dengan persoalan ini saat dikonfirmasi kepada petugas SPBU Kelakap Tujuh, Meri mengatakan, tidak dibenarkan media untuk meliput, apalagi ingin masuk keruangan menanyakan hal ini. “Wartawan tidak bisa mengambil gambar seenaknya, apalagi kami sedang bekerja. Dam kami masih punya aturan yang harus ditegakkan, apalagi ingin masuk keruangan, itu tidak kami bolehkan, “katanya. (r1/rs)
0 komentar:
Posting Komentar