Pemko Gelar Talk Show di Kampus AMIK/STMIK Dumai |
DUMAI, RIAUGREEN.COM - Ancaman HIV/AIDS di Dumai sangat mengkawatirkan, kebanyakan penderita HIV/AIDS saat ini terjadi pada kelompok usia produktif, mulai usia 15 hingga 49 tahun. Untuk menekan angka penderita penyakit mematikan ini, Pemerintah Kota Dumai melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat membekali pelajar di Kota Dumai dengan memberi pengetahun atau Talk Show tentang bahaya HIV/AIDS.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Dumai H Agus Widayat kepada ratusan mahasiswa Akademi Manajement Informasi dan Komputer (AMIK) dan Sekolah Tinggi Manajement Informatika Komputer (STMIK) pada acara Talk Show dengan tema, “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/AIDS, Jumat (21/12) menjelaskan, bahwa pelajar termasuk usia produktif yang rentan tertular penyakit HIV/AIDS.
Untuk menekan angka penderita HIV/AIDS di Kota Dumai, kata Agus Widayat, maka dirasa perlu dilaksanakan Seminar Bahaya HIV/AIDS dikalangan pelajar ini. Dengan kegiatan seminar, pelajar dapat mencegah dan menanggulangi penyakit HIV/AIDS ini.
"Kasus HIV/AIDS ini ibarat bom waktu yang kapan saja siap meledak. Bahkan di Dumai kasus HIV terus mengalami peningkatan, dan saat ini masuk dalam urutan ketiga terbesar di Riau. Dari data Statistik KPA secara kumulatif dari tahun 2006 hingga 2012 terdapat 201 kasus HIV dan dari jumlah tersebut yang masih hidup 95 orang, kemudian sisanya sudah meninggal dunia," kata Agus Widayat, Jum’at (21/12) di Aula kampus AMIK/STMIK Dumai.
Kemudian, tambah Agus Widayat, dari 106 kasus AIDS yang dinyatakan masih hidup hanya 45 orang, sisanya juga sudah meninggal dunia. Untuk itu, jelas Wawako, Pemerintah Kota Dumai bersama KPA akan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penderita HIV/AIDS di kota Dumai.
" Saya himbau khususnya kepada adek-adek mahasiswa yang usianya masih produktif agar menjauhi pergaulan menyimpang, dan upaya tersebut bisa dilakukan dengan memperkuat keimanan kepada Allah SWT," terang Wakil walikota Agus Widayat di hadapan ratusan mahasiswa/wi AMIK/ STMIK Dumai.
Sementara itu, Direktur AMIK Dumai, Ridarmin, Skom, Mkom mengatakan, kegiatan ini dilakukan adalah untuk mengajak generasi muda guna mencegah kegiatan negative. Selain itu,kata Ridarmin, masalah negative lainnya yakni narkoba, karena narkoba adalah pangkal masalah dari kejahatan.
“Yang telah dilakukan oleh AMIK dan STMIK melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang bahaya HIV AIDS, dan untuk mengetahui hal tersebut kita bisa ketahui melalui pengarahan dan bimbingan, “terang Ridarmin, usai pembukaan Talk Show dengan tema, “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/ AIDS.
Sebagaimana diketahui, tambah Ridarmin, penularan HIV dan AIDS bisa terjadi salah satunya melalui prilaku Sexs diluar nikah. “Untuk itu, kita berharap prilaku atau hubungan Sexs diluar nikah agar dapat dijauhi, karena dalam Islam dan agama lainnya juga sangat melarang prilakuk sexs diluar nikah ini, “katanya.
Kegiatan ini, kata Ridarmin, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah kota Dumai, dan kepada mahasiswa/wi AMIK dan STMIK agar dapat mengikuti seminar ini dengan sungguh-sungguh.
“Harapan saya kepada mahasiswa setelah ini nanti dapat pula mengajak adek adek dibawahnya mulai dari SMP, SMU untuk menghindari prilaku sexs bebas, narkoba dan perbuatan menyimpang lainnya, “pungkas
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Dumai H Agus Widayat kepada ratusan mahasiswa Akademi Manajement Informasi dan Komputer (AMIK) dan Sekolah Tinggi Manajement Informatika Komputer (STMIK) pada acara Talk Show dengan tema, “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/AIDS, Jumat (21/12) menjelaskan, bahwa pelajar termasuk usia produktif yang rentan tertular penyakit HIV/AIDS.
Untuk menekan angka penderita HIV/AIDS di Kota Dumai, kata Agus Widayat, maka dirasa perlu dilaksanakan Seminar Bahaya HIV/AIDS dikalangan pelajar ini. Dengan kegiatan seminar, pelajar dapat mencegah dan menanggulangi penyakit HIV/AIDS ini.
"Kasus HIV/AIDS ini ibarat bom waktu yang kapan saja siap meledak. Bahkan di Dumai kasus HIV terus mengalami peningkatan, dan saat ini masuk dalam urutan ketiga terbesar di Riau. Dari data Statistik KPA secara kumulatif dari tahun 2006 hingga 2012 terdapat 201 kasus HIV dan dari jumlah tersebut yang masih hidup 95 orang, kemudian sisanya sudah meninggal dunia," kata Agus Widayat, Jum’at (21/12) di Aula kampus AMIK/STMIK Dumai.
Kemudian, tambah Agus Widayat, dari 106 kasus AIDS yang dinyatakan masih hidup hanya 45 orang, sisanya juga sudah meninggal dunia. Untuk itu, jelas Wawako, Pemerintah Kota Dumai bersama KPA akan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penderita HIV/AIDS di kota Dumai.
" Saya himbau khususnya kepada adek-adek mahasiswa yang usianya masih produktif agar menjauhi pergaulan menyimpang, dan upaya tersebut bisa dilakukan dengan memperkuat keimanan kepada Allah SWT," terang Wakil walikota Agus Widayat di hadapan ratusan mahasiswa/wi AMIK/ STMIK Dumai.
Sementara itu, Direktur AMIK Dumai, Ridarmin, Skom, Mkom mengatakan, kegiatan ini dilakukan adalah untuk mengajak generasi muda guna mencegah kegiatan negative. Selain itu,kata Ridarmin, masalah negative lainnya yakni narkoba, karena narkoba adalah pangkal masalah dari kejahatan.
“Yang telah dilakukan oleh AMIK dan STMIK melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang bahaya HIV AIDS, dan untuk mengetahui hal tersebut kita bisa ketahui melalui pengarahan dan bimbingan, “terang Ridarmin, usai pembukaan Talk Show dengan tema, “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/ AIDS.
Sebagaimana diketahui, tambah Ridarmin, penularan HIV dan AIDS bisa terjadi salah satunya melalui prilaku Sexs diluar nikah. “Untuk itu, kita berharap prilaku atau hubungan Sexs diluar nikah agar dapat dijauhi, karena dalam Islam dan agama lainnya juga sangat melarang prilakuk sexs diluar nikah ini, “katanya.
Kegiatan ini, kata Ridarmin, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah kota Dumai, dan kepada mahasiswa/wi AMIK dan STMIK agar dapat mengikuti seminar ini dengan sungguh-sungguh.
“Harapan saya kepada mahasiswa setelah ini nanti dapat pula mengajak adek adek dibawahnya mulai dari SMP, SMU untuk menghindari prilaku sexs bebas, narkoba dan perbuatan menyimpang lainnya, “pungkas
Ridarmin. (*/r1/Ocu)
0 komentar:
Posting Komentar