KUALA LUMPUR, RIAUGREEN.COM - Tim investigasi kini mendalami motif kata-kata terakhir yang diucapkan oleh kopilot pesawat Malaysia Airlines MH370 Fariq Hamid. Kata-kata terakhir dari kokpit MH370 itu memunculkan dugaan kemungkinan bunuh diri oleh pilot atau kopilot pesawat yang hilang pada 8 Maret itu.
"Apakah suara kopilot tertekan dalam transmisi terakhir, all right, good night, ini menjadi bagian investigasi," kata pejabata Malaysia seperti dikutip Liputan6.com dari euronews, Selasa (18/3/2014).
Sekitar pukul 01.07 dini hari waktu setempat, setelah mengudara, pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing itu mengirimkan transmisi Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) atau sistim komunikasi dan pelaporan terakhir yang memberikan data kondisi mesin ke darat.
Sistim itu kemudian tidak aktif pada waktu yang tidak diketahui, diduga sebelum kontak suara terakhir sekitar pukul 01.19 dini hari. Dua menit setelah pesawat menghilang dari radar sipil karena transponder--sistim komunikasi dengan radar penerbangan sipil--dimatikan.
Pejabat Malaysia mengatakan sistim komunikasi pesawat berisi 239 orang itu bisa saja dimatikan kontak verbal. Laman The Strait Times menuliskan ACARS sengaja dimatikan di Kota Baru. Sementara Transponder dimatikan di Igari.
"Kami tidak tahu kapan sistem ACARS dimatikan. Apa yang kami tahu adalah transmisi terakhir," kata CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya.
Otoritas Malaysia juga mengonfirmasi bahwa polisi juga menyelidiki kemungkinan adanya tindakan bunuh diri dari pilot maupun kopilot pesawat MH370 itu. Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein juga membenarkan informasi ini. (red/l6)
0 komentar:
Posting Komentar