Warga dumai yang berdomisili disekitar lokasi rusuh di pertamina RU II |
"Pertamina mesti menjelaskan dan membayar rasa kecemasan warga yang merasa takut dengan insiden ledakan kilang kemarin," kata Zainal.
Menurutnya, aksi massa yang menduduki gate gerbang Pertamina semalaman lalu, sangat didukung sebagai upaya spontan dan rasa keprihatinan warga dengan kemungkinan insiden yang berpotensi mengancam kehidupan.
"Wajar saja jika warga yang bermukim di sekitar kilang merasa takut karena terancam rasa kenyamanan hidup akibat insiden ledakan dan kebakaran pada objek vital negara tersebut," terang Zainal.
Zainal yang mengaku langsung mendampingi aksi massa saat menduduki kilang menyebutkan siap mengawal aspirasi warga meminta relokasi kepada perusahaan pertambangan minyak dan gas negara ini.
Disebutkan Zainal, aksi warga semalaman akhirnya berhasil dikendalikan setelah sejumlah pernyataan sikap masyarakat setempat ditampung Pertamina dan akan diteruskan ke Jakarta.
"Warga minta direlokasi aman dari sekitar operasional kilang dan kita harapkan Pertamina dapat memuaskan atau memberi solusi tepat atas persoalan ini," jelasnya.
Pernyataan sikap warga tersebut, selain ditandatangani dirinya, juga diteken oleh perwakilan masyarakat, Pjs GM Pertamina RU II dan disaksikan sejumlah pejabat daerah.
"Pertamina diberi waktu 2 minggu untuk menjawab aspirasi warga, karena kita kuatir jika tidak disanggupi massa akan kembali menduduki kilang dan tidak membuka negoisasi ulang," demikian Zainal.***red
0 komentar:
Posting Komentar