Khairul sedang meninjau lap. bukit gelanggang (foto:net) |
Abdul Kasim, anggota DPRD Dumai menilai rencana pemerintah yang diusulkan dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2014 ini tidak rasional dan berpotensi menimbulkan persoalan baru.
"Perlu ada kajian sisi kelayakan dan kebutuhan untuk membangun masjid di lokasi taman kota dan refreshing keluarga tersebut," kata Kasim, Rabu di gedung DPRD Dumai.
Politisi PAN Dumai ini menyebutkan, penempatan sebuah rumah ibadah di lapangan ruang terbuka hijau dinilai tidak tepat dan belum dibutuhkan mendesak dalam waktu secepatnya.
"Apalagi kita tahu tidak jauh dari lokasi taman kota ini juga sudah berdiri sebuah masjid yang berada di komplek perkantoran pemerintah, sehingga untuk sekarang belum dibutuhkan pembangunan masjid," sebutnya.
Legislator lainnya meminta agar rencana pembangunan masjid itu dibicarakan ulang oleh pemerintah dan instansi terkait dengan mempertimbangkan azas manfaat dan dampak yang akan timbul nantinya.
"Penolakan ini bukan berarti kita menghambat syiar Islam, karena sesungguhnya rencana ini sangat didukung, tapi sebaiknya ditinjau dan dibahas kembali supaya tidak salah fungsi," sebut anggota DPRD lainnya Daril Qudni.
Menurutnya, dalam surat keputusan bersama (SKB) tentang pendirian rumah ibadah diatur bahwa pembangunan rumah ibadat didasarkan pada keperluan nyata berdasarkan komposisi jumlah penduduk di wilayah setempat.
Sementara, Wali Kota Dumai Khairul Anwar mengaku dengan rencana pendirian masjid berukuran mini tersebut akan dijadikan sebagai fasilitas Islamic Centre di pusat kota berpenduduk 290 ribu jiwa ini.***red
0 komentar:
Posting Komentar