CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Kisah Kelahiran Bung Karno Saat Gunung Kelud Meletus

Jumat, Februari 14, 2014

Gunug kelud Meletus
JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Setiap kali memandang sebuah plaket-timbul yang terbuat dari batu pualam putih bersih di Istana Bogor, Sukarno terkenang akan masa kecilnya. Lukisan itu berkisah tentang kelahiran Hercules. Tergantung di dinding salah selasar menuju ke ruangan resepsi Negara.

Plaket itu memperlihatkan bayi Hercules dalam pangkuan ibunya yang dikelilingi 14 orang wanita-wanita cantik, semua dalam keadaan telanjang. “Cobalah bayangkan, betapa bahagianya untuk dilahirkan di tengah-tengah 14 orang wanita cantik seperti ini,” kata Sukarno kepada Cindy Adams seperti dikutip detikcom dari buku, Sukarno Penjambung Lidah Rakjat, Jumat (14/2).

Presiden Pertama Indonesia itu kemudian teringat cerita sang Ibu tentang kelahirannya pada 6 Juni 1901. “Itu (kelahiranku) sangat menyedihkan,” kenang Sukarno. Karena tidak punya uang, ayah Sukarno saat itu tidak mampu memanggil dukun beranak untuk menolong isterinya yang akan melahirkan.

Satu-satunya yang membantu proses lahirnya Sukarno saat itu adalah seorang kakek yang amat tua kawan sang ayah. “Sukarno tidak sama beruntungnya dengan Hercules. Pada waktu aku dilahirkan, tak seorang pun yang akan mengambilku ke dalam pangkuannya, kecuali seorang kakek yang sudah terlalu amat tua,” kata Sukarno.

Satu pertanda besar yang tak pernah dilupakan Sukarno adalah, dia lahir bersamaan dengan meletusnya Gunung Kelud. Jarak gunung tersebut hanya puluhan kilometer dari kediaman Sukarno kecil. Orang yang percaya tahayul kemudian menyebut bahwa, meletusnya Gunung Kelud adalah penyambutan alam atas bayi Sukarno.

Sementara orang Bali mempunyai kepercayaan lain, yakni meletusnya sebuah gunung pertanda bahwa rakyat telah melakukan maksiat. Sehingga menurut Sukarno, gunung Kelud sebenarnya tidak menyambut kelahirannya.

Sejak kelahiran Bung Karno, Gunung Kelud tercatat meletus beberapa kali. Letusan paling besar tercatat terjadi pada 20 Mei 1919. Letusan menelan korban 5.160 jiwa , merusak sampai 15.000 hektar lahan produktif.

Kamis (13/2) tadi malam pukul 22.50 WIB Gunung Kelud kembali meletus. Hujan abu, pasir dan kerikil diperkirakan mencapai 15 kilometer. Bahkan Jumat pagi hujan abu akibat letusan Gunung Kelud mencapai Yogyakarta, sejumlah kota di Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Akibatnya sejumlah penerbangan dibatalkan. (dtc)



0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau