Bupati Herliyan dan Wabup saat membuka MTQ |
Dalam acara tersebut, tampak hadir Wakil Bupati Bengkalis Drs H Suayatno, Sekda Bengkalis H Burhanuddin, Camat Mandau, SKPD Pemkab Bengkalis dan Tokoh-Tokoh Masyarakat serta Qori dan Qoriah.
Dalam Sambutannya, Bupati Herliyan mengjelaska kitab suci Al-Quran jangan hanya dijadikan simbol belaka, namun harus mampu dipelajari dan dipahami untuk dijadikan media petunjuk bagi kita semua dalam mengarungi kehidupan yang penuh cobaan dan godaan. Untuk meningkatkan wawasan pemahaman penghayatan dan pengamalan kitab suci al quran.
"Kegiatan MTQ ini hendaknya dapat menjadi ajang yang penuh makna dan manfaat, tidak hanya sebagai ajang mempertunjukkan kemahiran dalam membaca ayat-ayat suci al-qur'an, namun juga sebagai ajang untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada allah swt," kata Bupati Bengkalis Herliyan Saleh.
Selain itu, sehingga nantinya bisa menjadi sebuah kebiasaan bagi kita dan anak-anak kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih religius. Semoga perhelatan musabaqah tilawatil quran ini dapat memotivasi generasi muda dan umat islam pada umumnya untuk terus mempelajari dan memahami al qur’an, serta menjadikan al qur’an sebagai pedoman hidup.
"Saya minta kepada segenap masyarakat, agar turut meramaikan helat Mtq ini, dan dapat memetik makna yang tersirat dari cabang-cabang yang dilombakan sehingga pada gilirannya dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari,"mintanya Herliyan.
Pada kesempatan itu juga, Herliyan Saleh selaku Orang Nomor Satu di Negeri Junjungan tersebut, mengajak kita untuk terus memotivasi anak-anak kita dan generasi muda untuk lebih giat lagi membaca, mempelajari dan mendalami al-quran, sehingga akan dapat membentuk pribadi yang santun dan berakhlakul karimah.
"Tradisi maghrib mengaji banyak memberikan manfaat bagi kita. Yakni, terjadinya komunikasi antara anak dengan orang tua, sehingga dapat berbagi ilmu agama serta akhlak dan budi pekerti. Kemudian, dapat menghindari diri dari kegiatan-kegiatan malam, seperti penyimpangan prilaku, penggunaan obat-obat terlarang, kenakalan remaja dan pengaruh lingkungan lainnya," harapnya
Sementara itu, selaku umat muslim kita punya tanggung jawab untuk menyiapkan para generasi muda untuk mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam al quran. Dalam kaitan itu, maka aspek yang perlu diperhatikan melalui upaya meningkatkan peranan lembaga-lembaga pendidikan agama, seperti madrasah, Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) maupun pondok pesantren.
"Saya yakin, hingga saat ini para orang tua tetap konsisten menggalakkan budaya maghrib mengaji. Meskipun demikian tidak salahnya, kembali mengingatkan agar masyarakat tetap melestarikan budaya maghrib mengaji dan satu jam tanpa televisi pada saat maghrib," tutup Herliyan Saleh. (asr)
0 komentar:
Posting Komentar