Pihak Sekolah terpaksa mengikat dengan kawat pagar yang sudah hampir ambruk (Foto:RiauGreen.com) |
Pagar yang mulai miring yang sebentar lagi akan ambruk tersebut mengundang sejumlah pertanyaan warga setempat, sama halnya Kepala Desa Teluk Latak Alif Hartanto.
"Saya tak habis pikir proyek APBD yang masuk di Desa Teluk Latak, setiap ada proyek yang dikerjakan di Desa Teluk Latak, pihak Dinas terkait dan Kontraktor tidak pernah permisi dulu ke pihak Pemerintah Desa (Pemdes), akibatnya jika ada proyek yang bermasalah, pihak Pemdes tidak dapat melapor dan yang rugi kita kitalah, dan yang saya heran, kenapa kepala sekolah masih membiarkan kondisi pagar yang sudah membahayakan siswa seswi yang ada disana, masa pagar mau tumbang hanya ditahan dan ikat dengan dinding sekolah tanpa ada solusi yang lebih baik lagi, kalau akhirnya dinding sekolah roboh mau jadi apa siswa seswi disana," protesnya.
Kades Teluk Latak berharap pada Pemda jika ada masuk proyek perlu melibatkan Pemdes agar desa yang mendapatkan pembangunan itu juga bisa mengawasinya.
"Setiap proyek APBD hanya melibatkan pihak Kecamatan, sedangkan kita tahu sendiri, pihak Kecamatan tidak mampu memantau proyek yang masuk ke Desa Desa, contohnya Pagar SMPN 7 Teluk Latak yang sudah condong sebentar lagi tumbang, itu sebenarnya sebagai pembelajaran buat kita semua, sekarang siapa yang mau bertanggung jawab atas proyek pagar SMPN 7 yang dinilai gagal itu," ungkap Alif sedikit kesal.
Sementara itu Pendi, Rekanan CV Karya Mufakat yang mengerjakan proyek pagar SMPN 7 mengatakan bahwa tumbangnya pagar itu, mengklaim bukan kesalahan dari pihaknya, lantaran sampai jangka waktu pemeliharaan selama 6 bulan kondisi pagar masih bagus dan tidak terlihat miring,
"Miringnya pagar tersebut, itukan akibat dari dekatnya pondasi pagar dengan pembangunan parit beton (proyek Inbup-red) diluar pagar sekolah, setelah pekerjaan kami selesai dikerjakan tidak ada terjadi kemerengan," ucap Pendi.
Saat di hubungi, Kepsek SMP 7 Teluk Latak Agus Irdawarti, belum dapat penjelasan darinya, dikarenakan Nomor Hp Kepsek tersebut yang didapati dari penjaga sekolah sudah tidak aktif lagi, sedangkan menurut isu yang beredar bahwa yang mendapatkan proyek itu suami dari Kepsek SMPN 7 Teluk Latak yang dikerjakan oleh kontraktor lain. (asr)
0 komentar:
Posting Komentar