Akibat Banjir di Padang, Jalur Sumbar-Riau Putus
Senin, Desember 30, 2013
PADANG, RIAUGREEN.COM - Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Sumatera Barat sejak Sabtu (28/12) sore hingga Minggu (29/12) siang mengakibatkan banjir di delapan kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Ribuan rumah terendam banjir. Jalur Sumbar-Riau sempat terputus enam jam. Pohon juga tumbang di jalur jalan Lembah Anai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Yazid Fadhli mengatakan seorang anak di Tarusan, Pesisir Selatan, bernama Kevin (14) hanyut. Hingga berita ini diturunkan, petugas yang melakukan pencarian, belum lagi berhasil menemukan Kevin. Anak laki-laki usia pelajar SMP itu hanyut sekitar pukul 14.30 WIB sewaktu air mengenangi rumahnya.
Daerah yang terendam banjir adalah Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam
(di Kecamatan Ampek Nagari dan Tanjung Raya), Solok Selatan (di Sungai Pagu), Kabupaten Solok (di Nagari Salayo), dan Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota.
Di Kabupaten Padang Pariaman Banjir menerjang empat kecamatan, yaitu Ulakan Tapakis, Batang Anai, Lubuak Aluang, dan VII Koto. Di Pesisir Selatan menerjang Basa IV Balai Tapan, Lengayang, Batang Kapas Bayang dan Koto XI Tarusan.
“Untuk Kabupaten Pasaman kita belum dapat laporan banjir dan longsor. Hanya saja, air sempat naik mendekati ambang batas. Secara umum, malam ini air sudah berangsur surut,” kata Yazid seperti dikuip dari haluan padang sembari mengatakan tidak ada korban jiwa.
Yazid juga mengatakan, untuk Kabupaten Pesisir Selatan yang mengalami banjir cukup parah, saat ini bantuan berupa perahu dan makanan siap saji sudah mulai didistribusikan. Sejumlah petugas, alat berat dan pihak terkait lainnya siaga di lapangan. “Ini sehubungan dengan himbaukan kita November lalu. Sumbar siaga banjir dan longsor hingga Januari 2014 mendatang,” tambah Yazid.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Limapuluh Kota dan sebagian wilayah Kabupaten Kampar Provinsi Riau, menyebabkan air Batang Kampar, Matang Mahek, Batang Sopang dan sungai lainnya meluap hingga ke jalan. Curah hujan yang tinggi itu juga menyebabkan longsor di sejumlah titik dan yang terparah di ruas jalan Sumbar-Riau KM 173 – 174.
Arus lalulintas Sumbar-Riau terputus total sejak pukul 06.00 s.d 12.00 WIB Sabtu (28/12) siang atau 6 jam, walau beberapa bus besar dan truk mencoba juga mengarungi genengan air bah itu. Walau hubungan lalulintas terputus sekitar enam jam dan sejumlah titik terjadi longsor , masih untung tak terjadi korban jiwa hanyut, dan akibat fatal lainnya.
Selain itu kata H Isman,ST PPK 07 mewakili Ir Dahler MSc Kepala Satker Wil I Peningkatan Jalan Nasional, jelang air reda pihak BPBD Kabupaten Limapuluh Kota bersama Satker Wilayah I, Kodim, Polres, serta masyarakat berkerjasama membersihkan longsoran, hingga hubungan lalulintas pulih kembali.
Banjir juga menggenangi jalan Bypass pada sejumlah titik, termasuk ruas jalan Bypass yang berada tepat di depan Kantor Balaikota Padang, di kawasan Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Banjir itu menimbulkan macet panjang.
Air setinggi betis hingga lutut menggenang di depan Kantor Balaikota Padang. Kemacetan pun tak terelakkan, karena kendaraan tidak bisa melaju dengan lancar. Akibat jalan tergenang, pengendara tidak mampu mengenali jalan dengan baik karena bagian tepi jalan dan batas jalan kiri dan kanan ditutupi genangan air. Sejumlah pemuda dan anak-anak berdiri di tengah jalan untuk memberitahu pengendara batas kiri dan kanan jalan. Mereka meminta sumbangan kepada setiap pengendara yang melintas.
Seorang pengendara mobil, Bobi (35) berharap, Pemko Padang dapat mengatasi persoalan banjir di ruas-ruas jalan di Kota Padang, terutama di depan kantor balai kota yang ke depannya akan menjadi jalur dua dan jalan pusat kota.
Banjir juga menggenangi kawasan Batang Maransi dan Parak Jambu. Di kawasan ini, banjir mencapai pinggang orang dewasa. Sejumlah pengendara sepeda motor yang nekat melewati jalan, terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan karena motornya tidak bisa menyala akibat melewati banjir. Sementara pengendara sepeda motor yang tidak melewati banjir tersebut, terpaksa berputar arah.
Andi (28), seorang pengendara motor yang ingin melewati kawasan Batang Maransi menuju Siteba, terpaksa melewati Simpang Kalumpang untuk menuju Tabing mencari akses yang tidak digenangi air menuju Siteba. Sebelumnya, ia akan melewati jalan di depan balai kota Padang, namun tidak jadi karena di sana genangan banjir cukup tinggi untuk mematikan motornya.
Kasi SAR Padang, Juanda Sodo melaporkan, banjir terjadi di 3 titik di kota Padang, yakni kawasan Air Pacah, Lubuk Buaya dan Batang Maransi. Namun, pihaknya tidak melakukan evakuasi warga seperti yang terjadi pada banjir sebelumnya, Selasa (3/12). “Kami tidak melakukan evakuasi karena warga merasa cukup aman,” ujarnya.
Kabupaten Pessel juga direndam banjir. Banjir yang melanda sejumlah kecamatan itu menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan ribuan rumah warga digenangi air berlumpur. Banjir disebabkan tingginya curah hujan sejak hari Sabtu (28/12) hingga berita ini diturunkan.
Pantauan Haluan kecamatan yang direndam banjir adalah Basa IV Balai Tapan, Lengayang, Batang Kapas Bayang dan Koto XI Tarusan. Ketinggian air pada sejumlah titik mencapai satu meter lebih. Warga pada beberapa kecamatan terjebak dan terisolasi banjir.
Walinagari terpilih Lubuk Nyiur Safran Tamsa menyebutkan, banjir telah mengisolasi sekitar 12.000 penduduk di empat nagari. “Warga terisolasi semenjak pagi Minggu. mereka tersebar di Nagari Teratak Tempatih, Lubuk Nyiur, Tuik dan lainnya. Jalan kabupaten yang menghubungkan nagari nagari tersebut terendam banjir dan tidak bisa di lewati kendaraan.
Untuk keluar dari jebakan isolasi menurutnya, warga harus menggunakan perahu atau pelampung. Air banjir menurutnya berasal dari luapan sungai Batang Kapas dengan ketinggian sekitar 1 meter lebih.
Di wilayah Kabupaten Agam, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Agam (BPBD) Agam, Bambang Warsito tingginya curah hujan menyebabkan air Sungai Batang Masang meluap. Puluhan rumah di Jorong Puduang Nagari Bawan dan Jorong Gantiang Nagari Sitanang Kecamatan Ampek Nagari, direndam air. Hujan lebat juga menyebabkan longsor di Muko-muko dan Batu Anjing, Kecamatan Tanjung Raya. Tidak ada korban jiwa, maupun materi dalam peristiwa ini. Material longsor menimbun badan jalan. Sedikitnya 67 rumah terendam dengan ketinggian 30 hingga 50 cm. Kemarin sore air sudah mulai menyusut.**
Label:
Ekonomi,
Lingkungan,
Pekanbaru,
Seputarriau,
Sosial
0 komentar:
Posting Komentar