CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Petani Dumai Keluhkan Minimnya Alat Pertanian

Senin, September 30, 2013


DUMAI, RIAUGREEN.COM - Ibu Suharti (52), sudah 10 tahun lamanya berprofesi sebagai petani sayur-sayuran di Jalan Baruna, Purnama Dumai Barat.

Di lahan 17x289 meter itulah suharti memanfaatkan tanah miliknya sendiri untuk menaman sayur-sayuran, ia bertani agar dapat mencukupi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Tetapi keterbatasan ekonomi untuk prasarana bertani sangat kurang, dikarenakan belum adanya alat yang memadai. Seperti saat ini tidak adanya alat untuk penyiraman tanaman, sehingga masih menggunakan alat tradisional berupa selang atau gembor untuk menyiram sayur-sayuran.

Suharti menjelaskan, bahwa dalam setiap mulai menanam, modal untuk menaburkan bibit tanaman ini mengeluarkan dana lebih kurang Rp.120-150 ribu, dan itu belum termasuk dari pupuk dan obat pembasmi hama.

Kangkung bisa dipanen lebih kurang selama 25-29 hari, karena perawatan kangkung yang banyak membutuhkan air, seperti penyiraman satu harinya membutuhkan dua kali, yakni dari pagi dan sore dan proses itu juga tidak mudah dibandingkan dengan penanaman bayam yang masa panennya selama 20 hari, penanaman bayam tidak begitu banyak membutuhkan air, penyiraman satu harinya cuma satu kali yaitu pada pagi hari, maka dari itu agar dapat mempermudahkan proses penyiraman dibutuhkan seperti alat tangki siram tanaman.

Ibu Suharti menjelaskan untuk hasil penjualan dalam satu hari saat panen tiba, apabila laris setiap hari ia memperoleh kurang lebih Rp.1 juta, dan saat sepi perolehan sekitar Rp.500-700 ribu.

Jenis sayuran bayam dan kangkung sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan seperti melancarkan buang air kecil, mengatasi sembelit dan mual pada ibu hamil. Selain itu bayam juga berkhasiat sebagai obat tradisional.

“Kendala yang selalu saya alami disaat sayur-sayuran mulai subur, ini hama yang banyak datang untuk merusak kualitas sayur-sayuran, salah satu hama perusak tersebut seperti belalang atau kutu lompat, sebagai antisipasi untuk membunuh hama perusak tersebut saya membutuhkan obat pembasmi hama," ujarnya.

Dari kurangnya prasarana, Suharti berharap pemerintah setempat dapat memperhatikan dan peduli untuk keperluan petani agar paralatan ada cukup memadai setiap para petani seperti dirinya. (r1/dwi).

0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau