BENGKALIS, RIAUGREEN.COM - Menjelang Menyambut Hari Raya Idul Fitri Pemuda Bengkalis sibuk mempersiapkan lampu colok dengan bergotong royong bersama-sama, setiap menyambut Hari Raya Idul Fitri, Masyarakat Kabupaten Bengkalis khususnya para pemuda-pemuda menyiapkan lampu colok.
Di setiap desa-desa dari hasil kreatifnya sendiri lampu colok yang akan di pertandingkan pada malam 27 ramadhan itu saat ini sudah banyak yang didirikan disetiap simpang-simpang jalan.
Walaupun dengan panas terik matahari, pemuda tetap menjalankan ibadah Puasa sambil begotong Royong(goro) bersama-sama untuk menyiapkan menara lampu colok untuk menghiasi jalan-jalan, Misalnya Asrori tokoh Pemuda Simpang Ayam desa meskom Kecamatan Bengkalis saat di temui RiauGreen.com (29/7/13) mengatakan Memang sudah menjadi Tradisi setiap Menyambut bulan suci Ramadhan khususnya Hari Raya Idul Fitri.
"Kami akan selalu mempersiapkan lampu-lampu colok ini, hanya tahun ini kami memakai minyak solar, biasanya kami menggunakan minyah tanah karna minyak tanah saat ini harganya mencapai 12.500 rupiah perliternya jadi kami hanya menggunakan minyak solar yang penting kami buat,’’kata Asrori dengan semangat.
Ditempat terpisah, hal yang sama juga diutarakan oleh kepala Desa Sungai Alam, Herman Yahya. Menurutnya, antusias masyarakat desa sungai alam terhadap tradisi lampu colok dinilai sangat tinggi. Pasalnya, tahun ini terjadi peningkatan masyarakat secara bersama sama membuat 6 tiang untuk memeriahkan lampu colok tersebut.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat sungai alam sangat tinggi untuk melakukan tradisi lampu colok ini. Berbeda dari tahun sebelumnya, desa sungai alam dengan swadaya masyarakat membuat lampu colok sebanyak 6 tiang, yang mana perdanaanya dari partisipasi masyarakat sendiri,” kata Herman.
Meskipun diakuinya, pemerintah hanya membantu memberikan hadiah pada perlombaan festival lampu colok, namun pria yang juga penggerak masyarakat untuk membuat lampu colok inipun tidak membantah bahwa dana untuk pembuatan lampu colok tersebut sangat mahal.
“Untuk tiang kecil saja, kami (warga,red) harus mengumpulkan dana sebesar enam juta hingga tujuh jutaan. Sedangkan pembuatan tiang besar harganya bisa sampai belasan jutaan. Tapi berkat kerjasama seluruh elemen masyarakat dan warga sungai alam keseluruhan dapat diatasi,” tambah Herman.
Disamping itu, Herman juga mengimbau kepada pemerintah untuk mempertimbangkan dan berupaya memberikan bantuan kepada warga yang sedang melakukan festifal lampu colok tersebut.
“Artinya, kita berharap kepada pemerintah jangan hanya menyediakan hadiah saja. Bila perlu untuk memeriahkan kabupaten Bengkalis ini, warga juga di berikan bantuan untuk kelancaran festival lampu colok ini,” pungkasnya. (d’ari)
0 komentar:
Posting Komentar