MOSKOW, RIAUGREEN.COM – Sebuah dokumen terbaru yang diyakini berasal dari Kementerian Pertahanan Rusia, bocor ke publik. Tidak diketahui, apakah itu disengaja atau ada faktor lain.
Yang pasti, seperti dilansir Russia Today, Senin (28/04/2014), dokumen itu memuat dua opsi militer untuk pasukan Rusia untuk menggempur Ukraina.
Dokumen memuat beberapa opsi yang mungkin bagi Rusia dalam menghadapi provokasi Ukraina yang disokong penuh Barat dan beberapa negara eks Uni Soviet.
Opsi 1: Serangan Habis-habisan
NATO menilai bahwa Rusia telah menempatkan semua aset [militernya] di tempat yang diperlukan untuk meluncurkan serangan gaya lama yang bersifat habis-habisan melalui udara, darat, dan laut. Konflik semacam ini akan melibatkan pasukan tank, dan kemungkinan juga serangan udara dan amfibi. Semua memerlukan kampanye kekarasan di udara untuk menekan pertahanan udara Ukraina berikut infrastruktur komando, kontrol, dan komunikasinya (C3).
Serangan habis-habisan akan menjadi pilihan yang jelas jika tujuannya adalah menduduki dengan segera seluruh kawasan timur dan selatan Ukraina: daerah dengan populasi Rusia terbesar.
Rusia memiliki kapasitas untuk menembus hingga sejauh Odessa di barat daya negara itu, dan Transdnistria, kantong pro-Rusia yang memisahkan diri dan bertetangga dengan Moldova.
Rusia tidak memiliki kekuatan untuk menduduki semua Ukraina dengan jalan kekerasan, kecuali jika pemerintah di Kiev sepenuhnya telah runtuh. Rusia diperkirakan memiliki 40 ribu prajurit di perbatasan. Itu mungkin terdengar banyak, namun tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan ukuran negara. Wilayah ini dipertahankan oleh sekitar satu juta orang dalam Perang Dunia II.
Risiko serangan habis-habisan:
a. Logistik: Pasukan yang bergerak membutuhkan banyak gas, amunisi, dan makanan untuk terus bergerak dan berperang. Semua barang yang dibawa terbilang berat dan berukuran besar. Semakin jauh Anda bergerak ke dalam suatu negara, semakin panjang pula iring-iringan logistik Anda.
b. Serangan Balik: Rusia tak memiliki kekuatan untuk mengamankan barisan pertahanan terus-menerus, sehingga pasukannya akan terkena serangan balik konvensional.
c. Perang Gerilya: Pasukan Rusia juga akan rentan terhadap serangan tidak konvensional unit kecil (aksi berjenis gerilya), terutama terhadap garis pasokan yang panjang tersebut.
d. Sumberdaya Manusia: Invasi dan pendudukan besar-besaran akan menciptakan keretakan yang parah, sekalipun Rusia memiliki pasukan cadangan terlatih. Ini akan memerlukan pengerahan pasukan lebih besar, yang berarti membawa pasukan cadangan. Rusia tengah mengalami pergeseran menuju sistem kontraktniki, yaitu mengutamakan prajurit karier yang lebih profesional dan lebih sedikit mengikuti wajib militer sehingga pada umumnya kurang pelatihan, inferiror dalam persenjataan, dan kurang motivasi.
e. Kejatuhan politik: Langkah yang menentukan untuk menduduki dan mencaplok seluruh “Novorossiya” akan menghalangi hubungan kolaboratif masa depan dengan apa yang tersisa dari Ukraina. Kekalahan memalukan dapat menelurkan generasi permusuhan dan persaingan, serta menciptakan bahaya pembalasan dendam dan terorisme. Ini juga dapat menyatukan opini internasional di balik sanksi kuat terhadap Moskow.
Opsi 2: Serangan Terbatas
Operasi yang lebih terbatas, dengan dalih tujuan “perdamaian” atau “kemanusiaan”. Ini hanya akan melibatkan penggelaran pasukan yang cukup untuk mengamankan satu atau dua provinsi: Donetsk dan Luhansk.
Pasukan berjumlah kecil dan bersenjata ringan, dalam hitungan jam, mampu menutup beberapa jalan utama, dan kemudian membangun pertahanan terhadap setiap serangan potensial balik.
Setiap unit tempur Ukraina akan dikepung dan terisolasi. Tujuannya adalah menghindari konflik dan pertumpahan darah, sehingga memungkinkan sebuah “referendum”–seperti yang terjadi di Crimea.
Operasi terbatas dan relatif tak berdarah akan menjadi ‘sukses’ yang jelas bagi konsumsi politik dalam negeri. Itu kemungkinan akan menghindari pertumpahan darah besar-besaran (yang jika dilakukan, akan menyatukan opini internasional untuk mendukung sanksi yang lebih kuat).
Namun begitu, opsi ini juga memiliki kelemahan. Kemungkinan sangat sulit untuk mengulangi hal ini di provinsi-provinsi tetangga, yang menjadi semakin kurang “Rusia” saat bergerak ke arah barat (karena wilayah yang dihuni mayoritas populasi keturunan Rusia berada di sebelah timur Ukraina).
Kelemahan lainnya, serangan terbatas akan memberi waktu pada Ukraina untuk memeras kekuatannya sendiri, menyingkirkan para pembangkang dan kalangan tidak berkompeten (untuk meningkatkan kerja staf dan logistiknya, komando dan kendalinya, dan terakhir untuk melatih relawan baru. Bahkan tentara yang tidak berkompeten akan menjadi lebih baik berkat adanya waktu dan pengalaman). (red/j3)
0 komentar:
Posting Komentar