DUMAI, RIAUGREEN.COM - Pelindo I Cabang Dumai bakal mengembangkan metode ekspor, impor serta bongkar muat ke arah peti kemas.
Hal tersebut sudah menjadi kajian yang cukup lama melihat Belawan International Container Terminal (BICT) Pelindo I Cabang Belawan yang sangat berhasil. Bahkan, BICT Belawan mampu menjadi penghasil terbanyak di seluruh kawasan Pelindo I, yang meliputi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Riau dan Kepulauan Riau.
Humas Pelindo I Cabang Dumai Harlem Susanto Purba mengatakan Dumai sudah menyediakan lahan sebesar 5 hektar. Lahan tersebut akan menjadi pilot project untuk pengembangan terminal peti kemas.
"Belawan sudah sejak tahun 1987 dikembangkan sebagai kawasan terminal peti kemas. Dia mempunyai lahan 30 hektar dan itu tidak cukup. Bayangkan saya betapa efisiennya kalau dibangun terminal peti kemas," kata Harlem, Sabtu (22/3/14).
Dikatakannya, Pelindo I Cabang Dumai mempunyai komoditas promadona ekspor, yakni Crude Palm Oil (CPO). Namun, pengolahan CPO tersebut bakala dibatasi di Luar Negeri. Otomatis, CPO mentah akan dibatasi pengirimannya.
"Mau tidak mau, pihak asing bakal investasi membangun pabrik hilir sawit di dalam negeri. Ini akan menjadi alasan tepat jika Pelindo Dumai menyiapkan diri terlebih dahulu," katanya.
Penggunaan peti kemas untuk ekspor, impor serta bongkar muat jauh lebih efektif dibanding dengan curah cair. Sehingga, kapal-kapal besar luar negeri akan terpancing untuk menepi di Pelabuhan Dumai. (red/tpc)
0 komentar:
Posting Komentar