Pemberangkatan TKI. (foto:net) |
Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat menyatakan adanya maskapai mitra ini untuk meningkatkan pelayanan bagi para pahlawan devisa itu. Saban tahun, secara kasar diperkirakan ada 500.000 orang TKI legal memanfaatkan layanan penerbangan.
Sayangnya, perlakuan buruk kerap mereka terima baik di bandara, maupun ketika naik pesawat. Padahal tak sedikit buruh migran menggunakan layanan full service.
"Pastikan pelayanan paripurna buat TKI, tebal senyum, justru karena dia TKI, harus lebar senyumnya. Bilang pada para pramugari, berikan senyum yang indah, untuk memartabatkan mereka," kata Jumhur di kantornya, Jakarta, Jumat (14/2).
Temuan miris juga diutarakan Direktur Utama Citilink Arif Wibowo. Dia mengakui, pahlawan devisa justru tidak mendapat pelayanan baik ketika naik pesawat. "Karena kita sudah cek pasar, TKI kita kalau naik yan lain sering dibentak-bentak," ungkapnya.
Citilink berjanji memberikan pelayanan prima kepada buruh migran. Layanan antar jemput darat baik dari maupun menuju Johor Baru, Malaysia, juga akan diberikan.
Arif mengatakan fokus mengangkut TKI merupakan salah satu strategi perusahaan meningkatkan tingkat keterisian tahun ini. Maskapai murah ini menargetkan kapasitas 800.000 kursi untuk enam rute regional yang mereka buka.
Saat ini, baru ada dua kali penerbangan ke Malaysia. Berikutnya menyusul Hong Kong, Taiwan, dan Singapura dalam tahun ini. "Kita perkirakan 60 persennya akan diisi oleh TKI," ujarnya.
Langkah Citilink di pelayanan TKI ini berkaca pada data tahun lalu. Dari 8,2 juta penumpang yang terangkut, 9,7 persennya adalah buruh migran.
Jumhur menegaskan tak akan menjadikan Citilink anak emas. Dia membuka kesempatan bagi maskapai lain agar meniru kerja sama serupa. Dia juga memastikan, tidak ada keuntungan komersial apapun dari kerja sama dengan maskapai murah ini.
"Keuntungan bagi kami, pelayanan lebih bagus, lebih murah, dan lebih safe kalau end to end karena melibatkan jemputan di darat. Siapapun memberi layanan terbaik bagi TKI, kita hormati," tandasnya. (red/mdk)
0 komentar:
Posting Komentar